Senin 05 Aug 2024 21:32 WIB

IMM Berharap Pilkada DKI Memberikan Ruang Partisipasi untuk Perempuan

Keterlibatan Perempuan untuk maju sebagai pemimpin masih sangat minim

Lutfiadi sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM DKI Jakarta menyoroti bahwa sudah seharusnya masyarakat memberikan apresiasi dan mendorong munculnya perempuan untuk menjadi sosok pemimpin.
Foto: dok istimewa
Lutfiadi sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM DKI Jakarta menyoroti bahwa sudah seharusnya masyarakat memberikan apresiasi dan mendorong munculnya perempuan untuk menjadi sosok pemimpin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta menyoroti partisipasi politik kepemimpinan perempuan yang ada di DKI Jakarta.

Lutfiadi sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM DKI Jakarta menyoroti bahwa sudah seharusnya masyarakat memberikan apresiasi dan mendorong munculnya perempuan untuk menjadi sosok pemimpin.

“Kehadiran Perempuan bukan soal representasi saja melainkan tentang diversifikasi perspektif dan keputusan yang lebih holistik” ucap Lutfiadi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (5/8/2024).

Lutfiadi juga menjelaskan bahwa keterlibatan Perempuan untuk maju sebagai pemimpin masih sangat minim dan ini sangat disayangkan padahal di Indonesia banyak sekali Perempuan-perempuan hebat namun mereka enggan untuk berpartisipasi dalam dunia politik. Hal ini dikarenakan di dalam dunia politik Perempuan masih dipandang sebelah mata.

“Perempuan-perempuan hebat yang ingin menjadi pemimpin justru banyak diragukan bahkan cenderung diserang dari mulai mental, fisik, bahkan dimatikan karakternya. Perempuan juga sering diragukan kepemimpinannya dan dikaitkan dengan hal-hal yang tidak berkaitan dengan kepemimpinan seperti isu rumah tangga, harta, dan bahkan keturunan. Hal serupa tentunya jarang sekali dialami oleh laki-laki yang ingin menjadi pemimpin. Itu berarti politik di Indonesia masih cenderung bersifat patriarki” tutur Lutfiadi.

Lutfiadi juga menyayangkan apabila ada upaya untuk mematikan karakter terhadap politisi perempuan, salah satu yang terjadi di DKI Jakarta, ialah Zita Anjani, politisi perempuan yang digadang gadang akan meramaikan Pilkada DKI tersebut, di serang habis-habisan, bukan hanya oleh laki-laki saja, tapi juga oleh sesama perempuan.

"Masyarakat kita harusnya memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk kartini-kartini muda agar dapat terlibat dan maju sebagai pemimpin termasuk dalam Pilkada DKI 2024. Hal tersebut guna memastikan representasi yang lebih inklusif dengan memberikan kesempatan dan dukungan bagi para politisi perempuan di Indonesia,” Tandasnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement