REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 85 RT di Ibu Kota terdampak genangan banjir hingga Ahad (6/7/2025) malam. Ketinggian air bervariasi antara 30 centimeter hingga lebih dari dua meter.
BPBD Jakarta mengeklaim Penyebab utama genangan adalah curah hujan tinggi serta luapan sejumlah sungai seperti Kali Ciliwung, Kali Krukut, Kali Sunter, dan lainnya. Selain itu, Peringatan Dini Banjir Pesisir (rob) yang dikeluarkan BMKG juga menjadi faktor pemicu akibat pasang maksimum air laut yang terjadi bersamaan dengan fase Perigee dan Bulan Baru.
Kapusdatin BPBD Jakarta Mohamad Yohan mengatakan pihaknya mencatat sejumlah pintu air dan pos pantau mengalami peningkatan status hingga Siaga 1 (Bahaya), seperti Pintu Air Karet, Pos Pantau Sunter Hulu, dan Pos Pantau Angke Hulu pada Ahad sore hingga malam.
Oleh sebab itu, dalam upaya penanganan BPBD DKI bersama Dinas SDA, Bina Marga, Gulkarmat, serta lurah dan camat setempat melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi baik. Genangan ditargetkan surut dalam waktu cepat. Penanganan:
BPBD DKI bersama Dinas SDA, Bina Marga, Gulkarmat, serta lurah dan camat setempat melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi baik. Genangan ditargetkan surut dalam waktu cepat.
"Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi genangan lanjutan. Dalam kondisi darurat, warga dapat menghubungi layanan 112 yang beroperasi 24 jam," katanya.
Di Jakarta Pusat, sebanyak 19 RT di Kelurahan Karet Tengsin terdampak dengan ketinggian air 50-70 cm. Sedangkan di Jakarta Barat satu RT di Kelurahan Joglo tergenang air setinggi 70 cm.
Di Jakarta Selatan, 23 RT terdampak. Genangan tertinggi tercatat di Pejaten Timur (140–190 cm) dan Rawa Jati (100–120 cm). Sementara di Jakarta Timur 42 RT dengan genangan tertinggi di Cawang (hingga 270 cm), Bidara Cina (180–210 cm), dan Kampung Melayu (155 cm).
Sejumlah ruas jalan juga tergenang banjir, diantaranya di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat (30 cm); dan Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan (40 cm). Beberapa jalan lain juga terdampak genangan ringan (15–20 cm)
Hingga Senin pagi, wilayah yang telah surut airnya antara lain Kelurahan Gedong, Duri Kosambi, Sukabumi Selatan, dan Cipulir.
BPBD DKI Jakarta mencatat sebanyak 371 jiwa atau 105 Kepala Keluarga (KK) mengungsi di sejumlah titik. Diantaranya di Aula Kantor Kelurahan Bidara Cina, RPTRA Bidara Cina, Masjid Jami Al Abror sebanyak 137 jiwa; Masjid Jami Ittihadul Ikhwan 74 jiwa; SDN 01/02 Kampung Melayu 119 jiwa; Masjid Al-Hawi Cililitan 11 jiwa; dan Mushala Al-Ishlah Kampus Binawan Cawang 30 jiwa.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari instansi terkait untuk periode Ahad (6/7) hingga Senin (7/7), wilayah Jakarta masih didominasi oleh hujan sedang hingga lebat.
"BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi kenaikan tinggi muka air, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah rawan genangan, bantaran sungai, maupun pesisir. Jika terjadi kondisi darurat, ikuti instruksi dan informasi resmi dari pemerintah daerah setempat. Masyarakat juga disarankan menyiapkan tas siaga bencana yang berisi kebutuhan pokok, dokumen penting, serta perlengkapan darurat lainnya," katanya mengakhiri.