Selasa 19 Aug 2025 02:04 WIB

KP2MI Gandeng IMI dan Kadin Perluas Peluang Kerja di Jepang

KP2MI bekerja sama dengan IMI dan Kadin untuk menempatkan tenaga terampil Indonesia di Jepang, khususnya bidang pengemudi dan mekanik.

Rep: antara/ Red: antara
KP2MI gandeng IMI, siapkan mekanik, pengemudi untuk pasar kerja Jepang.
Foto: antara
KP2MI gandeng IMI, siapkan mekanik, pengemudi untuk pasar kerja Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menjalin kerja sama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) untuk memperluas penempatan tenaga terampil Indonesia di Jepang, khususnya di bidang pengemudi dan mekanik.

"Hari ini saya mendatangi langsung kantor Mas (Ketua Umum IMI) Bambang Soesatyo di IMI untuk menjajaki kerja sama penempatan pekerja terampil," kata Menteri P2MI Abdul Kadir Karding di Kantor IMI, Jakarta, Senin (18/8).

Jepang membutuhkan tenaga mekanik dan pengemudi dalam jumlah besar, dan IMI siap menyediakan modal, infrastruktur, serta komitmen untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo, dan Wakil Ketua Umum Kadin bidang Perlindungan Pekerja Migran Nofel Saleh Hilabi.

Menteri Karding menegaskan bahwa kerja sama ini adalah terobosan baru yang melibatkan sektor otomotif untuk mendukung penyerapan tenaga kerja terlatih. "Sementara Jepang sedang mengalami penuaan penduduk, ini peluang besar. Kita tidak bisa jalan sendiri, perlu melibatkan sektor swasta seperti IMI dan Kadin," katanya.

Target dari kerja sama ini adalah menghasilkan tenaga kerja terampil siap pakai, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan remitansi pekerja migran yang tahun lalu mencapai Rp253,3 triliun.

Sementara itu, Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah KP2MI untuk menjalin kerja sama pelatihan bagi pengemudi dan mekanik untuk pasar tenaga kerja Jepang. "Salah satu kebutuhan pasar tenaga kerja dunia adalah driver dan mekanik. IMI siap menyiapkan tenaga terlatih," katanya.

"Oktober nanti kita targetkan mulai membangun balai latihan, menyediakan mobil setir kiri untuk pelatihan, dan menjalin kerja sama dengan pihak industri otomotif, seperti Toyota, untuk menyiapkan mesin bagi calon mekanik," imbuhnya.

Kerja sama ini merupakan tantangan baru bagi IMI yang selama ini hanya fokus pada kegiatan otomotif, seperti olahraga, wisata, dan komunitas. "Sekarang kita diminta membantu pemerintah menyiapkan tenaga kerja siap pakai untuk Jepang, Eropa, dan Timur Tengah. Harapan kami, keberadaan IMI sebagai organisasi otomotif bisa benar-benar bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement