Ahad 04 Aug 2024 13:09 WIB

Sunshine Teachers’ Training Integrasikan Kurikulum Merdeka dengan Montessori

Metode Montessori berfokus pada pengembangan holistik anak.

Asesor BAN-PDM Jawa Tengah, Deasy Wulandari, berbicara dalam seminar eksklusif bertajuk Mengintegrasikan Kurikulum Merdeka dengan Montessori di Vasaka Hotel, Jakarta, Sabtu (27/7/2024) lalu.
Foto: dokpri
Asesor BAN-PDM Jawa Tengah, Deasy Wulandari, berbicara dalam seminar eksklusif bertajuk Mengintegrasikan Kurikulum Merdeka dengan Montessori di Vasaka Hotel, Jakarta, Sabtu (27/7/2024) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sunshine Teachers' Training menyelenggarakan seminar eksklusif bertajuk "Mengintegrasikan Kurikulum Merdeka dengan Montessori" pada Sabtu (27/7/2024) lalu. Acara yang berlangsung di Vasaka Hotel Jakarta dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB ini dihadiri oleh para pendidik dan praktisi pendidikan dari berbagai daerah.

Seminar ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang Kurikulum Merdeka dan metode Montessori serta tips praktis untuk mengintegrasikan keduanya dalam sistem pendidikan. Para peserta belajar menyusun Kurikulum Satuan Pendidikan dengan pendekatan Montessori yang inovatif dan holistik.

Seminar menghadirkan tiga narasumber yang ahli di bidangnya, yakni CEO dan Founder Sunshine Teachers' Training, Sonny Vasandani, COO dan Montessori Trainer Sunshine Teachers' Training Ursula Rebecca, dan Asesor BAN-PDM Jawa Tengah, Deasy Wulandari.

Sony Vasandani, dalam paparannya, menjelaskan visi Sunshine Teachers' Training untuk menjangkau seluruh orang tua dan pendidik anak usia dini di Indonesia dan sekitarnya. "Visi saya adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para orang tua dan pendidik anak usia dini, menggunakan metode hands-on Montessori untuk membantu anak belajar secara alami," ujar Sony.

Ursula Rebecca menambahkan bahwa metode Montessori berfokus pada pengembangan holistik anak, meliputi aspek fisik, intelektual, bahasa, sosial, emosional, dan spiritual. "Pendidikan Montessori menekankan kemandirian, kebebasan dalam batasan, dan penghargaan terhadap perkembangan alami anak," jelas Ursula.

Maria Montessori, sebagai salah satu dokter perempuan pertama di Italia, dikenal karena mengembangkan pendekatan pendidikan Montessori yang inovatif. Metode ini memberikan perhatian khusus pada fase-fase perkembangan anak, seperti periode sensitif dan kebebasan dalam batasan, serta menganggap pendidikan sebagai bantuan untuk kehidupan.

Selain pemaparan materi, seminar juga diisi dengan diskusi interaktif dan sesi tanya jawab. Para peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber dan mendapatkan solusi praktis yang dapat diterapkan di sekolah masing-masing.

Seminar ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan inspirasi bagi para pendidik dalam mengembangkan kurikulum yang lebih inklusif dan inovatif, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan anak secara optimal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement