Jumat 02 Aug 2024 22:05 WIB

Maskapai Global Batalkan Penerbangan ke Lebanon

Situasi keamanan Timur Tengah memburuk setelah pembunuhan pemimpin Hamas.

Seorang pria memeriksa bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Selasa (30/7/2024). Serangan udara Israel ke Beirut menyebabkan sedikitnya tiga orang tewas dan 74 orang luka-luka.
Foto: AP Photo/Hussein Malla
Seorang pria memeriksa bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Selasa (30/7/2024). Serangan udara Israel ke Beirut menyebabkan sedikitnya tiga orang tewas dan 74 orang luka-luka.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa, pada Kamis (1/8/2024), membatalkan semua penerbangan ke Tel Aviv, Israel, dan ke Beirut, Lebanon. Laporan media menyeburnan hal itu dilakukan karena masalah keamanan terkait peningkatan ketegangan Iran-Israel.

Maskapai tersebut membatalkan semua penerbangan ke Tel Aviv hingga 8 Agustus "karena perkembangan terkini." Baik lalu lintas penumpang maupun barang sama-sama terpengaruh, harian Bild, melaporkan.

Baca Juga

Penerbangan ke ibu kota Lebanon, Beirut, akan ditangguhkan hingga 12 Agustus, menurut surat kabar Jerman itu. 

Dalam perkembangan terkait, penerbangan Lufthansa Airlines dari Munich ke Tel Aviv pada Kamis pagi mendarat di Lanarca, Administrasi Siprus Yunani.

Pesawat itu kemudian kembali ke Jerman setelah awak menolak terbang ke Israel di tengah peningkatan ketegangan dengan Iran.

Maskapai penerbangan Jerman itu juga mengumumkan pada Rabu (31/7) bahwa mereka telah membatalkan dua penerbangan malam ke Israel -- dari Frankfurt dan Munich -- pada Senin karena peningkatan ketegangan antara Israel dan Hizbullah.

Selain itu, tiga maskapai penerbangan AS dan Inggris membatalkan penerbangan ke Israel pada Rabu (31/7). Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa maskapai penerbangan AS, United Airlines dan Delta Air Lines, memutuskan untuk pindah setelah pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr pada Selasa (30/7).

Harian Yedioth Ahronoth Israel juga mengonfirmasi bahwa British Airways telah mengumumkan penangguhan penerbangannya ke Israel.

"United Airlines, yang mengoperasikan 14 penerbangan mingguan ke Tel Aviv, memberi tahu pelanggan tentang pembatalan penerbangan untuk beberapa hari mendatang," kata surat kabar tersebut.

"Delta membatalkan penerbangan hari Rabu dan Kamis dari New York," tambahnya.

Surat kabar itu mencatat bahwa "British Airways juga mengumumkan pembatalan, meskipun tidak jelas apakah itu untuk 24 atau 48 jam ke depan."

Situasi keamanan Timur Tengah memburuk setelah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan klaim Israel bahwa tentaranya telah membunuh seorang komandan tinggi Hizbullah di Beirut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement