Kamis 01 Aug 2024 12:01 WIB

Giliran Tunggal Putra Torehkan Capaian Terburuk Bulu Tangkis Sepanjang Sejarah Olimpiade

Ganda campuran dan tunggal putra tak menempatkan wakil di babak utama olimpade.

Anthony Sinisuka Ginting beraksi di Olimpiade Paris 2024.
Foto:

Bulu tangkis sebenarnya pernah dimainkan di Olimpiade Munich 1972 dan Olimpiade Seoul 1988. Sifatnya masih eksibisi, sehingga tidak masuk hitungan perolehan medali kontingen. Namun dalam dua edisi eksibisi tersebut tunggal Indonesia mampu menorehkan prestasi, Olimpiade 1972 Indonesia dapat emas melalui Rudy Hartono, dan medali perak di Olimpiade 1988 melalui Icuk Sugiarto.

Barulah saat Olimpiade 1992 di Barcelona, cabor tepok bulu angsa ini dipertandingkan secara resmi. Sehingga perolehan medali dihitung di papan klasemen. Sektor tunggal putra langsung menggebrak dengan memborong tiga medali, ketika itu yang kalah di semifinal langsung dapat perunggu. Emas diraih Alan Budikusuma, Perak Ardy Bernardus Wiranata dan Perunggu Hermawan Susanto bersama pemain Swedia Thomas Stuer-Lauridsen.

Empat tahun berikutnya pada Olimpiade Atlanta 1996, sektor ini gagal menyumbang medali. Namun Haryanto Arbi mampu tembus semifinal, serta Joko Suprianto dan Alan Budikusuma tumbang di delapan besar atau perempat final.

Olimpiade Sydney 2000 tunggal putra Indonesia Hendrawan mampu mempertahankan medali perak. Taufik Hidayat dan Sonny Dwi Kuncoro kemudian yang menjadi aktornya saat Olimpiade 2004 Athena. Taufik Hidayat mampu mempersembahkan medali emas dan Sonny Dwi Kuncoro memperoleh medali perunggu.

Pada perhelatan Olimpiade 2008 Beijing China, dua wakil tunggal putra Indonesia tak mampu meraih medali. Taufik Hidayat kalah di babak kedua dari Wong Choong Hann (Malaysia) 19-21, 16-21 dan Sonny Dwi Kuncoro tumbang di perempat final juga oleh pemain Malaysia Lee Chong Wei 9-21, 11-21.

Format sistem gugur sejak awal, kemudian diganti oleh BWF di Olimpiade London 2012. Di mana pertama kalinya menggunakan format grup sebelum kemudian melaju ke 16 besar dengan sistem gugur. Kala itu dua wakil Indonesia Taufik Hidayat dan Simon Santoso kandas di babak 16 besar. Demikian halnya pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 Tomy Sugiarto terhenti di 16 besar, serta pada Olimpiade Tokyo yang digelar tahun 2021 Ginting masih dapat meraih medali Perunggu.

Hingga tulisan ini dibuat bulu tangkis Indonesia hanya diwakili oleh tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung dan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada babak utama Olimpiade Paris 2024. Gregoria akan menghadapi Kim Ga Eun di 16 besar dinihari nanti, sedangkan Fajar/Rian akan bertemu tembok kokoh China Liang Wei Keng/Wang Chang.

Melihat lawan-lawan yang akan dihadapi dua wakil tersisa Indonesia cukup berat, ada rasa khawatir kejadian seperti Olimpiade 2012, dan yang terbaru Asian Games 2022 akan terulang. Di mana Cabor bulu tangkis yang biasa menjadi andalan Indonesia akan pulang tanpa medali.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement