Rabu 31 Jul 2024 12:57 WIB

Polisi Periksa Rumah yang Jadi Konten Horor di Kota Semarang

Pemilik rumah melaporkan Youtuber dan Tiktoker yang membuat konten rumah tanpa izin.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Erik Purnama Putra
Rumah di Jalan Abdurrahman Saleh, Kota Semarang, Selasa (30/7/2024), yang dijadikan konten horor di media sosial.
Foto: Antara/IC Senjaya
Rumah di Jalan Abdurrahman Saleh, Kota Semarang, Selasa (30/7/2024), yang dijadikan konten horor di media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang melakukan pemeriksaan ke rumah yang dijadikan konten horor oleh beberapa Youtuber dan Tiktoker, Rabu (31/7/2024). Pemilik rumah bernama Ahmad diketahui tak terima atas publikasi konten tersebut dan melaporkan para pembuat konten ke aparat kepolisian.

Rumah kosong yang dijadikan konten horor tersebut berlokasi di Jalan Abdurrahman Saleh, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Tim Polrestabes Semarang datang ke lokasi sekitar pukul 10.30 WIB. Pemeriksaan ke dalam rumah dilakukan sekitar pukul 11.00 WIB, yakni setelah Ahmad tiba.

Ketika memasuki rumah, Ahmad menunjukkan kepada tim Polrestabes Semarang di mana saja titik di rumahnya yang dijadikan konten horor. Salah satu lokasinya adalah di ruang tamu.

Selain masuk tanpa izin, Ahmad pun menyampaikan, terdapat aksi perusakan terhadap rumahnya. "Ini bekas salah satu konten kreator yang masuk dan menjebol jendela saya Pak. Teralis ini dirusak oleh mereka," kata Ahmad kepada tim Polrestabes Semarang seraya menunjuk bukti perusakan jendela depan rumahnya.

Dia kemudian mengajak tim Polrestabes Semarang ke lantai dua. Menurut Ahmad, selain membuat konten horor, para pelaku turut melakukan perusakan di lantai dua. Salah satu yang membuat Ahmad cukup geram adalah direkamnya potret kakek dan neneknya dalam konten-konten horor.

"Divideoin juga, Pak. Udah meninggal orangnya loh, Pak," ujar Ahmad seraya menunjuk potret kakek dan neneknya di lantai dua.

Sesuai berkeliling rumah, tim dari Polrestabes Semarang mengambil sejumlah barang bukti dari lokasi, di antaranya botol air mineral berisi air dan lilin. Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu Satreskrim Polrestabes Semarang AKP Johan Widodo turut hadir dalam proses pemeriksaan rumah Ahmad yang dijadikan konten horor.

Johan mengungkapkan, awalnya Ahmad melaporkan kasus konten horor rumahnya ke Polda Jateng. Namun Polda Jateng kemudian melimpahkan kasus tersebut ke Polrestabes Semarang. "Untuk proses masih sedang berjalan dalam rangka penyelidikan. Hari ini kami mau periksa saksi-saksi yang lain, kaitannya untuk mengarah ke terlapor," ucap Johan kepada awak media.

Dia menjelaskan, selain mengumpulkan barang bukti, penyidik juga akan melakukan gelar perkara. Hal itu bertujuan untuk menentukan apakah ada unsur-unsur pidana atau tidak.

Johan mengatakan, Polrestabes Semarang sudah mengantongi identitas para Youtuber dan Tiktoker yang membuat konten horor di rumah Ahmad. Namun, ia masih enggan mempublikasikan identitas mereka untuk kepentingan penyelidikan.

Rumah Ahmad yang dijadikan konten horor oleh Youtuber dan Tiktoker sudah tak ditempati selama berbulan-bulan. Surat kepemilikan rumah tersebut sedang diagunkan ke bank. Ahmad mengaku, akibat sejumlah konten horor yang dibuat Youtuber dan TikToker, rumahnya menjadi sulit dijual.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement