Senin 29 Jul 2024 18:37 WIB

Edy Rahmayadi: Tanya Bobby, Apa Dia Mau Lawan Kotak Kosong di Sumut?

Edy Rahmayadi optimistis bisa mendapatkan tiket dari Parpol.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menjawab pertanyaan usai mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (UKK) bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di DPP PKB, Jakarta , Selasa (12/6/2024). Edy Rahmayadi mengikuti uji kelayakan dan kepatutan bakal calon kepala daerah yang digelar PKB guna mendapatkan dukungan dari partai tersebut untuk maju pada pemilihan gubernur Sumatera Utara.
Foto: Republika/Prayogi
Mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menjawab pertanyaan usai mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (UKK) bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di DPP PKB, Jakarta , Selasa (12/6/2024). Edy Rahmayadi mengikuti uji kelayakan dan kepatutan bakal calon kepala daerah yang digelar PKB guna mendapatkan dukungan dari partai tersebut untuk maju pada pemilihan gubernur Sumatera Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN — Mantan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi optimistis bisa mendapatkan tiket dari partai politik (parpol) dalam usaha pencalonannya sebagai peserta Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut 2024.

Menurut Edy, bakal memalukan jika praktik pesta demokrasi, cuma melawan kotak kosong. Mantan Pangkostrad itu menegaskan, akan tetap berjuang agar masyarakat di Sumut tak dihadapkan dengan calon tunggal pada saat Pilkada Sumut 27 November 2024 mendatang.

Baca Juga

“Jangan tanya saya kalau soal kotak kosong. Tanya sama Bobby, apa mau dia melawan kotak kosong? Mau pesta demokrasi kok maunya lawannya kotak kosong. Itu bukan demokrasi namanya,” kata Edy saat dihubungi Republika dari Jakarta, Senin (29/7/2024).

Bobby Nasution adalah Wali Kota Medan, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini menjadi satu-satunya politikus lokal yang berhasil mendapatkan tiket pencalonan gubernur dari partai-partai politik (parpol) peserta Pilkada Sumut 2024.

Bobby, sudah memegang tiket dukungan dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Nasdem.

Sementara Edy Rahmayadi, meskipun dalam posisi petahana, hingga kini belum berhasil meyakinkan satupun parpol yang bersedia mengusungnya. Konstelasi pencalonan gubernur untuk Piilkada Sumut tersebut, mengundang spekulasi calon tunggal alias melawan kotak kosong.

Namun begitu, Edy Rahmayadi meyakinkan  bahwa masih ada sejumlah parpol, yang punya hak suara dalam mengusungnya sebagai cagub untuk melawan Bobby, pun menghindari kotak kosong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement