REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peta perpolitikan di Pilgub Jakarta masih dinamis. Sejumlah partai politik masih menganalisa kandidat yang bakal dimajukan dalam Pilgub Jakarta.
Nama pejawat Anies Baswedan disebut-sebut menjadi kandidat kuat. PKS sudah memasangkan Anies dengan kader mereka Sohibul Iman. Sementara partai lain juga membuka peluang untuk menggandeng kader mereka bersama Anies.
PDIP termasuk yang membuka opsi tersebut. Nama Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menjadi salah satu pilihan.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Reza Hariyadi menilai duet Anies Baswedan dan Prasetyo Edi Marsudi di Pilkada Jakarta 2024 merupakan kombinasi yang paling ideal dan mencerminkan pluralisme di Jakarta.
"Memang, bersama Mas Pras dari PDIP ini kombinasi paling baik. Dua kutub mainstrem (arus utama) bisa bersama di Jakarta yang dikenal dengan pluralisme dan heterogenitas," kata Reza dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Namun, jika Anies dipasangkan dengan Sohibul Iman atau bersama kader PKS tidak mencerminkan heterogenitas Jakarta karena sama-sama identik dengan Islam.
Menurut dia, PKB, PDIP, dan NasDem sebagai kombinasi politik yang baik untuk di Jakarta. Berpasangan dengan Prasetyo juga ideal karena selain sebagai kader PDIP, Prasetyo juga Ketua DPRD DKI Jakarta dua periode.
"Tentu, ini menjadi modal utama membangun Jakarta ke depan. Anies pengalaman di Jakarta sebagai gubernur. Mas Pras Ketua DPRD DKI, pasti paham seluk beluk Jakarta," tuturnya.
Dekan Fakultas Administrasi Negara Universitas Krisnadwipayana (Unkris) itu juga berpendapat pasangan Anies-Prasetyo ini bisa saling melengkapi untuk menjalankan program pembangunan di Jakarta.
"Mas Pras ini komunikasi dengan lintas partai di Jakarta dan ASN di Pemprov Jakarta baik serta memahami kultur birokrat," kata dia.