Senin 22 Jul 2024 08:43 WIB

Militer Houthi: Kami Siap Perang Jangka Panjang Lawan Israel

Houthi menyatakan tidak ragu untuk menyerang target vital Israel.

Houthi supporters attend a rally against the Israel war in the Gaza Strip and the U.S.-led bombing in Yemen in Sanaa on Friday, June 7, 2024.
Foto:

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dalam sebuah pernyataan PBB bahwa dia sangat prihatin dengan laporan serangan tersebut.

Juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan serangan ke Yaman merupakan respons terhadap sekitar 200 rudal dan drone yang diluncurkan kelompok pemberontak ke Israel sejak Oktober, ketika perang Israel dengan Hamas di Gaza dimulai.

Sejak awal perang, pemberontak Yaman secara teratur menargetkan negara tersebut dengan drone dan rudal, yang sebagian besar telah dicegat oleh pertahanan Israel atau sekutunya.

Namun, kelompok Houthi mengklaim serangan pesawat tak berawak mereka di Tel Aviv pada hari Jumat – yang juga melukai 10 orang – dilakukan oleh pesawat tak berawak baru yang mampu 'melewati sistem intersepsi musuh.'

Houthi juga secara teratur menyerang sasaran AS dan kapal komersial di Laut Merah.

Baik Inggris maupun AS telah menanggapi serangan terhadap kapal tersebut dengan melakukan serangan terhadap sasaran Houthi di Yaman. Namun, Israel belum mengambil bagian dalam tanggapan tersebut.

Seorang pejabat pertahanan Israel mengatakan kepada CNN bahwa ini adalah 100% serangan Israel. Pejabat itu mengatakan Israel sebelumnya membiarkan AS dan Inggris memimpin dalam menanggapi serangan Houthi tetapi kali ini memutuskan untuk merespons sendiri karena kematian warga Israel di Tel Aviv.

Sejak 7 Oktober, pemberontak Houthi telah melakukan banyak serangan rudal dan drone terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden, dengan menyatakan bahwa kapal-kapal tersebut terkait dengan Israel dan sekutunya, sehingga meningkatkan ketegangan di seluruh Timur Tengah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement