Senin 22 Jul 2024 06:18 WIB

Joe Biden Resmi Mundur dari Pencalonan Capres AS, Ini Sosok yang Didukung Menggantikannya

Joe Biden memutuskan tak akan melanjutkan pencalonannya dalam kontestasi Pilpes AS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Mas Alamil Huda
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memaparkan jawabannya saat debat melawan mantan presiden AS Donald Trump yang diselenggarajan oleh CNN,  Kamis (28/6/2024).
Foto:

Serangan politik

Sementara, tim kampanye kandidat Partai Republik langsung menuduh Harris berbohong dan menutupi Biden untuk menyembunyikan masalah kesehatannya. “Tetapi setelah debat Presiden Trump, tidak ada lagi yang bisa disembunyikan,” kata penasihat kampanye Jason Miller dalam postingan yang di-retweet oleh akun kampanye Trump di X.

Miller menyebut Trump sebagai presiden, bukan Biden. Miller juga menyarankan agar Kevin O’Connor, dokter presiden, ditanyai mengenai masalah ini.

JD Vance, kandidat wakil presiden AS yang mendampingi Trump juga telah menyerang Harris sebagai reaksi publik pertamanya terhadap dukungan Biden. Pilihan Trump sebagai wakil presiden mengatakan Harris “ ikut menandatangani” kebijakan perbatasan dan iklim Biden, dengan alasan bahwa kebijakan tersebut menaikkan harga perumahan dan bahan makanan.

“Dialah penanggung jawab semua kegagalan ini,” kata Vance di X. “Presiden Trump dan saya siap menyelamatkan Amerika, siapa pun yang menjadi kandidat utama Partai Demokrat,” tambah senator Ohio itu.

Kandidat presiden independen Robert F Kennedy Jr berpendapat bahwa “banyak” orang di AS “takut” bahwa “elite Partai Demokrat akan melakukan kecurangan lagi dalam proses pencalonan agar wakil presiden yang tidak populer bisa menggantikan posisi Presiden Biden”.

“Daripada memilih kandidat yang dipilih oleh elite DNC (Kongres Nasional Demokrat), partai harus menggunakan jajak pendapat netral untuk mengidentifikasi kandidat yang paling mampu mengalahkan Donald Trump,” kata Kennedy Jr, anggota keluarga politik paling terkenal di AS, pada X. “Jika mereka melakukan ini sejak awal, saya tidak akan meninggalkan Partai Demokrat.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement