Kamis 18 Jul 2024 20:16 WIB

Komnas HAM Desak Kepolisian Usut Penembakan Terhadap Pengacara HAM Papua

Komnas HAM Terus mengawal pengusutan penembakan terhadap Yan Warinussy.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mas Alamil Huda
Ilustrasi penembakan.
Foto: Pixabay
Ilustrasi penembakan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendesak agar aparat kepolisian mengusut para pelaku penembakan terhadap aktivis Papua, Yan Christian Warinussy. Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro mengatakan, otoritasnya menaruh perhatian atas peristiwa penembakan yang terjadi di Kampung Sanggeng, Manokwari, Papua Barat, pada Rabu (17/7/2024) tersebut.

“Komnas HAM mendorong proses penegakan hukum yang cepat, transaparan, dan adil, serta profesional dari pihak kepolisian. Dan Komnas HAM mendesak agar kepolisian memberikan jaminan perlindungan terhadap masyarakat sipil yang melakukan advokasi dan berkontribusi terhadap penghormatan, pemenuhan HAM di Papua,” begitu kata Atnike dalam siaran pers Komnas HAM yang diterima wartawan di Jakarta, Kamis (18/7/2024).

Baca Juga

Komnas HAM, kata Atnike, akan terus mengawal pengusutan penembakan terhadap Yan Warinussy itu. Dan Komnas HAM, sudah mewawancarai langsung Yan Warinussy serta pihak keluarga. Dari komunikasi tersebut, kata Atnike, Komnas HAM menerima informasi bahwa Yan Warinussy ditembak menggunakan senapan angin. Dan Yan Warinussy mengalami luka lecet pada bagian dada kanan akibat peluru yang ditembakkan.

Pihak keluarga, kata Atnike, sudah melaporkan peristiwa tersebut ke Polresta Manokwari untuk pengusutan. Dalam pelaporan tersebut, pihak keluarga juga membawa hasil visum dari RSUD Manokwari. Dan saat ini, Yan Warinussy dalam perawatan di RSUD Papua Barat.

“Komnas HAM akan terus memantau perkembangan penanganan laporan kepada pihak kepolisian tersebut. Komnas HAM sangat prihatin dengan peristiwa penembakan tersebut, dan akan memberikan atensi atas peristiwa penembakan tersebut,” ujar dia.

Yan Warinussy adalah pengacara HAM, sekaligus Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP). Pada Rabu (17/7/2024), dikabarkan terjadi penembakan yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK). Sejumlah kelompok masyarakat pun mengecam aksi penembakan tersebut.

Amnesty Internasional Indonesia menegaskan, penembakan tersebut akan semakin memperburuk situasi keamanan di Bumi Cenderawasih. Dan dikhawatirkan akan berdampak pada aksi-aksi yang mengganggu usaha perdamaian di Papua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement