Menurut dosen psikologi itu, judi dianggap sebagai permainan mengasyikkan dan membuat ketagihan banyak orang. Dia menjelaskan, dari Skinners Theory of Reinforcement, dikatakan ada penguat untuk melakukan yakni berupa insentif yang menimbulkan ekspektasi."Proses memanipulasi ekspektasi ini yang dimanfaatkan para bandar pada penjudi," ucap dia.
Orang bermain judi, kata Bagus, dipastikan memiliki ambisi untuk menang sehingga dapat dimanipulasi oleh bandar meski yang sering terjadi harapan yang besar berbanding terbalik dengan kenyataan.
"Karakteristik judi mengasyikkan. Muncul harapan, ekspektasi sampai lupa yang kita pertaruhkan uang dari mana. Orang kalau 'deg-degan' ada hormon dopamin yang membuat asyik," ujar Bagus.
Dia mengatakan manakala orang mudah mendapat modal berjudi, kalahpun akan merasa asyik."Banyak yang berharap besar, ekspektasi besar, tapi tak terwujud. Akhirnya memunculkan kasus sampai bunuh diri yang terjadi beberapa waktu belakangan," kata dia.
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/infografis/judi-online-lintas-daerah-dan_240628142840-422.jpg)