Sabtu 29 Jun 2024 07:55 WIB

Dirjen Sebut Layanan Keimigrasian Pulih Setelah Lumpuh Akibat Serangan Siber

Ditjen Imigrasi telah memindahkan seluruh data keimigrasian yang sempat lumpuh.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mas Alamil Huda
Serangan siber. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Serangan siber. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Layanan keimigrasian di seluruh Indonesia dipastikan sudah kembali pulih. Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Silmy Karim mengatakan, Ditjen Imigrasi telah memindahkan seluruh data keimigrasian yang sempat lumpuh akibat serangan siber di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) sejak pekan lalu.

Silmy mengatakan, sementara ini Ditjen Imigrasi mengandalkan pelayanan keimigrasian yang dimiliki oleh Pusat Data Keimigrasian (Pusdakim). “Hari ini, kita memastikan, seluruh pelayanan keimigrasian, dari mulai perlintasan, visa online, izin tinggal, pelayanan paspor, sudah terecovery seratus persen,” begitu kata Silmy saat konfrensi pers di Kebayoran Baru, Jakarta, pada Jumat (28/6/2024).

Baca Juga

“Alhamdulillah, meskipun ada masih sedikit-sedikit menunggu kestabilan,” begitu sambung dia. Silmy, pun menerangkan, tak lagi menjadikan data-data keimigrasian yang terkunci akibat serangan siber di PDNS sebagai acuan dalam pelayanan.

Silmy menerangkan, lumpuhnya sistem keimigrasian dimulai sejak Kamis (21/6/2024) pagi. Kata dia, mulanya otoritas di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) itu belum mengetahui bahwa lumpuhnya layanan keimigrasian tersebut akibat adanya serangan siber di PDNS yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

PDNS selama ini digunakan oleh 22 lembaga dan kementerian Indonesia, termasuk Imigrasi Kemenkumham. Kelumpuhan tersebut, membuat 431 layanan imigrasi online di seluruh Indonesia, dan 151 pelayanan imigrasi Indonesia di luar negeri tak dapat dilakukan online.

Termasuk dikatakan Silmy, 21 aplikasi keimigrasian yang juga mengalami gagal akses. Kata Silmy, pihak imigrasi baru dapat memastikan situasi tersebut akibat serangan siber pada waktu 12 jam setelah kelumpuhan awal, Kamis (20/6/2024).

Serangan siber itu juga dipastikan oleh Kemenkominfo dan Badan Siber dan Sandi Negera (BSSN). Dari masa waktu tersebut, kata Silmy, dalam waktu 24 jam imigrasi berusaha untuk menyiapkan pusat data baru yang mengacu data-data yang dimiliki Pusdakim.

Pemulihan yang diutamakan, kata Silmy, dilakukan sejak Sabtu (22/6/2024) terhadap layanan perlintasan. Karena dikatakan Silmy, layanan perlintasan tersebut menjadi yang paling dibutuhkan. “Karena perlintasan ini yang paling ramai dibicarakan (dikeluhkan). Dan alhamdulillah, pada Sabtu (22/6/2024) malam, perlintasan baru recover,” ujar Silmy.

Pemulihan lanjutan pun mulai dilakukan pada layanan keimigrasian lainnya secara bertahap. Dan sampai Jumat (28/6/2024), Silmy memastikan layanan keimigrasian sudah pulih, meskipun dikatakan dia, masih terjadi penjedaan akses data karena menunggu kestabilan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement