Rabu 26 Jun 2024 17:38 WIB

Judi Online Marak di Wilayah Jakarta, Pj Heru Panggil Wali Kota

Total transaksi judi online di Jakarta mencapai Rp 2,3 triliun.

Rep: Bayu Adji Prihanmmanda/ Red: Erik Purnama Putra
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2024).
Foto: Antara/Siti Nurhaliza
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah wilayah di DKI Jakarta tercatat memiliki transaksi judi daring atau online (judol) yang tinggi. Bahkan, berdasarkan data yang dipaparkan Kementerian Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), wilayah kabupaten/kota dengan transaksi judol tertinggi di Indonesia adalah Jakarta Barat. 

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku belum memiliki data terkait transaksi judol di wilayahnya. Namun, penanganan judol menjadi prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Karena itu, ia mendukung upaya penanganan judol yang dilakukan secara bersama-sama.

"Saya sudah manggil wali kota masimg-masing untuk koordinasi dengan polres setempat. Sudah ada instruksi di grup pejabat DKI untuk mengingatkan hal ini," kata Heru saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengungkapkan lima provinsi dengan pelaku judol terbanyak di Indonesia. Dari lima provinsi itu, ada DKI Jakarta yang berada di posisi kedua. 

Hadi menyebutkan, pelaku judol di DKI Jakarta tercatat sebanyak 238.568 orang. Sementara total transaksinya mencapai Rp 2,3 triliun.

Dalam kesempatan itu, Hadi memaparkan lima kabupaten/kota dengan nilai transaksi judol tertinggi. Posisi pertama adalah Kota Jakarta Barat, dengan nilai transaksi Rp 792 miliar. Selanjutnya adalah Kota Bogor Rp 612 miliar, Kabupaten Bogor Rp 567 miliar, Jakarta Timur Rp 480 miliar, Jakarta Utara Rp 430 miliar.

Di tingkat Kecamatan, untuk Kecamatan Bogor Selatan pelakunya sebanyak 3.720 orang dan uang yang beredar Rp 349 miliar. Kedua, kecamatan Tambora pelakunya 7.916 orang dan uang yang beredar Rp 196 miliar.

Ketiga, kecamatan Cengkareng pelakunya sebanyak 14.782 orang dan uang yang beredar Rp 176 miliar. Keempat, Tanjung Priok pelakunya sebanyak 954 orang dan uang yang beredar Rp 139 miliar.

 

Bayu Adji P 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement