Salah satu kelompok advokasi Amerika yang berkoordinasi erat dengan kementerian Chikli yakni Institut Studi Antisemitisme dan Kebijakan Global, atau ISGAP.
"Semua dengar pendapat ini adalah hasil dari laporan kami bahwa semua universitas ini, mulai dari Harvard, mengambil banyak uang dari Qatar,” sesumbar Natan Sharansky, mantan anggota Knesset Israel (MK)
Seperti diketahui demonstrasi penolakan terhadap serangan militer Israel ke Jalur Gaza meluasi, tidak hanya di Timur Tengah, tapi juga negara-negara Barat, termasuk Amerika.
Para demonstran yang merupakan mahasiswi terdiri mengecam Tindakan brutal Israel. Tak sedikit para aktivis muda itu yang ditangkap polisi Amerika Serikat.
Wali Kota New York Eric Adams pada Rabu, (1/5/2024), mengatakan Departemen Kepolisian New York (NYPD) menangkap 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Columbia dan City College of New York di tengah gelombang aksi protes di Amerika Serikat (AS).
“Sekitar 300 orang ditangkap di (Universitas) Columbia dan City College, kami mendesak dilakukannya penangkapan itu untuk membedakan mahasiswa dengan mereka yang tidak boleh berada di sana,” kata Adams dalam konferensi pers. Dia menjelaskan, aksi protes tersebut dipicu oleh sejumlah aktor eksternal, dan bukan mahasiswa, untuk menciptakan kekacauan.
Pada Selasa, (30/4/2024), seorang koresponden Sputnik melaporkan, petugas NYPD, yang mengenakan helm dan membawa pentungan dan borgol plastik, memasang barikade besi beberapa blok dari Universitas Columbia. Para mahasiswa yang menentang operasi militer Israel di Jalur Gaza telah membarikade diri mereka sendiri dan menghalangi orang-orang menghubungi teman-teman mereka di kampus.