Selasa 25 Jun 2024 13:43 WIB

Otoritas Pertahanan Israel dan AS Bahas Fase Ketiga Perang di Gaza, Apa Maksudnya?

Serangan Israel telah membuat lebih dari 37.600 orang warga Palestina sahid.

Sejumlah warga Palestina yang terluka akibat pemboman Israel dibawa untuk mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Martir al-Aqsa di Deir al Balah, Jalur Gaza tengah, Senin (24/6/2024).
Foto: AP Photo/Saher Alghorra
Sejumlah warga Palestina yang terluka akibat pemboman Israel dibawa untuk mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Martir al-Aqsa di Deir al Balah, Jalur Gaza tengah, Senin (24/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Tindakan brutal Israel di Gaza tampaknya belum akan berhenti. Kepala Otoritas Pertahanan Israel Yoav Gallant mengadakan pembicaraan dengan utusan Amerika Serikat (AS), Amos Hochstein untuk membahas perpindahan ke tahap ketiga atau 'Fase C' perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

“Gallant mengatakan kepada Hochstein bahwa transisi ke ‘Fase C’ dalam perang di Gaza akan berdampak pada perkembangan di semua lini,” kata Otoritas Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Anadolu, Selasa (25/6/2024).

Baca Juga

Fase ketiga menurut definisi Israel mencakup pertempuran dengan intensitas rendah di Gaza, serangan udara yang ditargetkan, penarikan pasukan, pembentukan zona penyangga di dekat perbatasan Gaza, serta mencari alternatif dari pemerintahan Hamas di daerah kantong tersebut.

Gallant yang sedang berkunjung ke Amerika Serikat itu turut membahas tindakan yang diperlukan untuk mencapai kepulangan yang aman bagi warga Israel. Pernyataan dari otoritas pertahanan tersebut juga menyampaikan bahwa Israel juga sedang menyiapkan setiap skenario, baik secara militer maupun diplomatis terkait meningkatnya ketegangan dengan kelompok Hizbullah di Lebanon.

Pekan lalu, Hochstein mengunjungi Israel dan Lebanon sebagai bagian dari upaya Amerika Serikat untuk menahan eskalasi lintas batas antara Tel Aviv dan Hizbullah.

Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel. Kelompok ini mengaitkan penghentian serangannya terhadap Israel dengan berakhirnya serangan Tel Aviv di Gaza.

Adapun serangan mematikan Israel di Gaza pada 7 Oktober setelah serangan Hamas, membuat lebih dari 37.600 orang warga Palestina sahid. Sedangkan warga Palestina yang luka mencapai hampir 86.100 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement