REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa minta cicit Syekh Abdul Qadir Jailani r.a. yakni Asayyid As Syeikh Mehmed Fadhil Al Jailani mendoakan kemaslahatan masyarakat Indonesia dan Jawa Timur. saat bertemu di Makkatul Mukarromah, Jumat.
"Saya mohon kepada beliau memimpin do'a dan sholat hajat di depan Ka'baitullah. Semoga do'a-do'a yang beliau munajatkan dan kami amini diijabah Allah SWT. Intinya kami memohon do'a kemaslahatan masyarakat Indonesia dan Jawa Timur pada khususnya," kata Khofifah saat bertemu Asayyid As Syeikh Mehmed Fadhil Al Jailani di Makkatul Mukarromah, seperti keterangan diterima di Surabaya, Jumat.
Khofifah mengaku bersyukur dapat bersilaturahmi langsung dengan Asayyid As Syeikh Mehmed Fadhil Al Jailani di Tanah Suci, usai menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji. Bahkan, beliau berkenan langsung mendoakan dan Sholat Hajat di depan Ka'baitullah untuk kemaslahatan masyarakat Indonesia dan Jatim khususnya.
"InsyaAllah doa-doa beliau diijabah Allah dan membawa keberkahan serta keselamatan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan Jawa Timur pada khususnya, apalagi doa tersebut dimunajatkan langsung di depan Ka'baitullah usai menjalankan ibadah haji," katanya.
Khofifah mengatakan silaturahmi tersebut dilakukan usai seluruh rangkaian ibadah haji telah selesai dilakukan oleh para jamaah haji.
Sejak tanggal 13 Zulhijah 1445 Hijriah, seluruh jamaah haji Indonesia telah meninggalkan Mina setelah melakukan lontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah dan kembali ke hotel masing-masing di Makkah atau melanjutkan ke Madinah bahkan ada yang langsung kembali ke negara masing masing.
"Alhamdulillah seluruh rangkaian ibadah haji telah selesai kami jalankan. Secara umum prosesi rangkaian puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina juga berjalan lancar. Bahkan, seluruh jemaah haji Indonesia sudah keluar Mina pada tanggal 13 Zulhijah," katanya.
Khofifah mengimbau jamaah haji gelombang 1 kloter awal yang akan pulang ke Tanah Air, atau jamaah gelombang 2 yang akan ke Madinah, agar mencermati rencana jadwal kepulangan dan menuntaskan pelaksanaan thawaf ifadhah dan sa’i sebelum pulang.
Sesuai imbauan Kemenag, jamaah haji lansia, sakit, lemah dan risiko tinggi serta jamaah wanita yang sedang haid, gugur kewajiban thawaf wada'-nya dan tidak dikenakan Dam. Sedangkan Jamaah haji yang sehat dan tidak ada halangan/uzur melaksanakan thawaf wada paling lambat 12 jam sebelum rencana jadwal pulang.
"InsyaAllah seluruh jamaah haji Indonesia bisa pulang ke Tanah Air dan bertemu sanak keluarga dalam kondisi sehat dan mabrur hajinya," katanya.