Selasa 18 Jun 2024 20:51 WIB

Korban Meninggal Kebakaran Gudang LPG di Bali Bertambah Jadi 16 Orang 

Gudang gas elpiji di Kota Denpasar terbakar pada Ahad (9/6/2024)

Ilustrasi gudang LPG. Gudang gas elpiji di Kota Denpasar terbakar pada Ahad (9/6/2024)
Foto:

12. Wiri Suhardi (34) meninggal dunia pada Sabtu (17/6) pukul 08:32 Wita

13. Muqhis Bayudi (29) meninggal dunia pada Sabtu (15/6) pukul 22:08 Wita

14. Dicky Panca Ramdhani (19) yang meninggal dunia pada Senin (17/6) pukul 07.15 Wita

15. Mohamad Sofyan (27), meninggal dunia pada Senin (17/6) pukul 19.58 Wita

16.Didik Suryanto (49) meninggal dunia pada Selasa (18/6) pukul 04.27 Wita

Sementara itu, para korban yang masih dirawat dalam keadaan kritis yakni:

1. Ahmad Tamyis Mujaki (25) dengan luka bakar 72 persen

2. Suherminadi (47) dengan luka bakar 30 persen.

Sebelumnya, sebuah gudang gas elpiji di Jalan Cargo Taman I, Banjar Uma Sari, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, dikabarkan terbakar pada Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 06.10 Wita.

Polresta Denpasar, Bali menyebutkan setidaknya ada 18 orang korban akibat ledakan tersebut. 18 orang tersebut rata-rata mengalami luka bakar serius.

Polresta Denpasar telah menetapkan satu orang tersangka Sukojin (50). Pria asal Banyuwangi yang berstatus sebagai owner CV. Bintang Bagus Perkasa sekaligus pemilik gudang yang terbakar itu dijerat dengan pasal berlapis.

Adapun pasal yang disangkakan kepada tersangka Sukojin yakni Pasal 188 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang kelalaian yang mengakibatkan bencana, Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dunia dan Pasal 53 Undang-undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi sebagaimana diubah dengan Pasal 40 huruf 8 UU RI No.6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang. 

 

Tersangka Sukojin hingga kini masih menjalani masa tahanan dan diperiksa terkait dugaan pengoplosan gas LPG. 

 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement