Selasa 18 Jun 2024 12:01 WIB

Ternyata Olah Data Bisa Tanpa Coding, Jadi Data Analyst Prospek Kerjanya Juga Luas

Untuk paham konsep data science, tak perlu jago "coding".

Data analyst menjadi pilihan profesi menjanjikan yang selalu dibutuhkan perusahaan.
Foto: Universitas BSI
Data analyst menjadi pilihan profesi menjanjikan yang selalu dibutuhkan perusahaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data analyst menjadi pilihan profesi menjanjikan yang selalu dibutuhkan perusahaan. Pemanfaatan big data yang sudah lumrah, membuat perusahaan sangat membutuhkan ahli di bidang tersebut. Himpunan Mahasiswa Informatika (HIMAIF) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) paham betul dengan hal tersebut.

Sebagai Kampus Digital Kreatif, Universitas BSI tentunya memberikan semua hal yang bisa dipelajari terkait dengan teknologi. Salah satunya terkait pengolahan big data, untuk menjadi seorang data analyst.

Baca Juga

Selain diajarkan di kelas, materi juga bisa didapat dari luar kelas. Seperti yang dilakukan oleh HIMAIF, menggelar workshop bertajuk "Memahami Data Science Tanpa Harus Coding". Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari pada Jumat dan Sabtu, pada 31 Mei-1 Juni 2024, di Universitas BSI kampus Kramat 98, Jalan Kramat Raya Nomor 98, Kwitang, Kec. Senen, Jakarta Pusat.

Ngolah data gak perlu jago "coding"

 

Workshop yang menghadirkan pemateri Arief Rama Syarif, selaku Founder Yayasan Open Source, berhasil menyedot antusias para mahasiswa.

Arief menggarisbawahi, untuk paham konsep data science, tak perlu jago "coding". "Untuk menjadi seorang data analyst, seseorang tidak wajib memiliki kemampuan coding. Namun, sebagai seorang profesional IT, kemampuan coding sangat penting untuk melatih logika," kata Arief dalam materinya.

Dalam workshop ini, ia menggunakan tools KNIME dalam mengolah datanya. Bagi para pemula, jika ingin belajar data analyst juga sangat cocok menggunakan tools ini.

"KNIME merupakan platform lengkap untuk pengolahan data dan sudah terintegrasi dengan AI (Artificial Intelligence). Bagi para pemula, ada fitur forum jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan saat belajar mandiri," jelasnya.

Arief juga menyoroti bahwa data analyst diprediksi akan menjadi profesi yang dibutuhkan secara masif di berbagai sektor perusahaan. Hal tersebut karena profesi ini akan melakukan ekstrak data primer dan sekunder ke berbagai tools, mengembangkan dan memelihara database, melakukan analisis data berdasarkan tren, membuat laporan hasil analisis data, dan mengumpulkan data yang berkualitas.

Sementara itu pihak HIMAIF berharap dapat terus menyelenggarakan kegiatan serupa untuk mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa dan masyarakat dalam bidang teknologi informasi. Jika ingin menjadi seorang data analyst, bisa masuk jurusan Informatika di Universitas BSI.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement