REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Eva Dwiana bertekad menuntaskan pekerjaan yang sudah dimulainya, sebagai Wali Kota Bandar Lampung . Ia bertekad menyulap Bandar Lampung menjadi kota metropolis namun tetap agamis.
Eva yang biasa disapa Bunda Eva, mengatakan, begitu ia memenangkan Pilkada Bandar Lampung 2020, ia sudah bertekad menuntaskan program-programnya. Ia mengaku sudah mewakafkan hidupnya untuk kota, dan masyarakat Bandar Lampung .
Eva yang merupakan wali kota perempuan pertama kota itu, menjelaskan, sekalipun ingin dijadikannya menjadi kota metropolitan, Bandar Lampung tetapi tetap agamis. Prinsip akhlakul karimah harus tetap jadi pegangan, sebesar apa pun kemajuan yang dicapai.
Ibu tiga anak ini tidak mau kemajuan kota mengorbankan tata nilai, dan etika moral kemasyarakatan. Koridor agamis dan nilai-nilai adat istiadat tetap dijunjung tinggi.
Menurutnya, Kota Bandar Lampung harus sejajar dengan kota-kota besar di Sumatera, seperti Kota Medan, dan Palembang. Pembangunan yang bakal melengkapi sarana, dan prasarana kota harus digencarkan. Dengan kerja keras, dan dukungan banyak pihak Eva yakin bisa mewujudkannya.
Sejumlah pembangunan yang akan direalisir dalam waktu dekat. Di antaranya, Ritz Carlton, jaringan perhotelan internasional, di daerahnya. Kemudian, Grand Lampung seluas 200 hektare, yang di dalamnya terdapat sejumlah fasilitas, semisal apartemen. Termasuk pembangunan tempat hiburan keluarga, waterpark, waterboom, dan kawasan perbelanjaan metro dan sogo.
Menurut Eva, sejak awal pemerintahannya, bersama Deddy Amarullah, mereka memang mencanangkan kebijakan yang memudahkan investor masuk. Ia memaksimalkan fasilitas teknologi informasi yang memungkinkan investor mengajukan izin lewat online, tanpa pungutan, alias gratis.
Kata dia, ini bukan berarti menganakemaskan investor besar. Faktanya, Pemkot Bandar Lampung sangat berkepentingan pada pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Pemerintah daerah ini merancang berbagai kebijakan yang memanjakan pelaku UMKM.
Misalnya saja, ada bantuan kredit tanpa bunga untuk UMKM berupa kredit Rp25 juta-Rp50 juta. Di sini pemerintah daerah hadir, dengan menanggung bunga untuk kredit yang diberikan perbankan kepada pelaku UMKM tersebut. Tidak itu saja, Pemkot Bandar Lampung kerap mengajak pelaku UMKM mengikuti berbagai kegiatan, semacam pameran.
Pemberdayaan Masyarakat
Eva mengatakan Pemkot Bandar Lampung sangat memperhatikan pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kualitas SDM. Karena itu pula, mereka memprogramkan insentif untuk sejumlah kalangan. Sasarannya, mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Di antaranya, beasiswa untuk kalangan siswa, dan mahasiswa, selain untuk para ASN yang ingin meningkatkan kapasitas pribadi dengan mengikuti pendidikan jenjang S1, sampai S2, baik perguruan tinggi negeri, maupun swasta.