Sabtu 01 Jun 2024 09:00 WIB

Kemendikbudristek Akui Ada Kekeliruan dalam Buku Panduan Sastra

Buku panduan sastra akan segara diperbaiki.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Anindito Aditomo
Foto: Dok FMB9
Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Anindito Aditomo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengakui, Buku Panduan Sastra Masuk Kurikulum memiliki beberapa kekeliruan. Bahkan kritik pun didapatkan dari tim kurator. Sebab itu, buku panduan tersebut akan segera pihaknya diperbaiki.

"Harus kita akui, ada hal-hal yang keliru dan perlu kita perbaiki. Salah satunya termasuk dari para kurator yang menyampaikan surat kepada kami, memprotes mengenai buku panduan itu, memberi masukan, memberi kritik terhadap buku panduan itu," kata Anindito di Jakarta, Jumat (31/5/2024).

Baca Juga

Dia membeberkan bentuk kesalahan-kesalahan yang ada di dalam buku panduan itu. Salah satunya adab sastrawan yang masih hidup tapi tertulis sudah meninggal. Kemudian, ada pula kekeliruan terkait cara buku panduan itu melakukan review, komentar, hingga disclaimer.

"Jadi tone-nya mungkin terlalu negatif dan tadi tanpa konteks gitu ya, hanya memotong bagian-bagian tertentu yang sensitif sehingga seolah-olah buku itu mempromosikan bullying, mempromosikan kekerasan seksual padahal sebaliknya," kata dia.

Ssbaliknya, kata pria yang kerap disapa Nino itu, yang saat ini tampak seolah bernada negatif itu malah memberikan pesan yang baik. Di mana terdapat upaya untuk mengkritik, mencegah hal negatif tersebut terjadi di masyarakat.

"Jadi raising awareness, bukan sebaliknya. Kalau hanya lihat potongan-potongan itu seolah-olah ini konten apa, kok direkomendasikan. Kalau dibaca secara utuh, sebenarnya justru sebaliknya, tidak demikian," kata Nino.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement