Jumat 31 May 2024 18:53 WIB

PT MRT Jakarta Sebut Crane yang Jatuh di Lintasan MRT Dibangun tanpa Koordinasi

Pada Kamis, terjadi benturan antara kereta MRT dan besi crane yang jatuh tersebut.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Dua petugas berjaga di area insiden besi proyek kawasan Kejaksaan Agung yang jatuh ke jalur MRT di kawasan Blok M, Jakarta, Kamis (30/5/2024). Insiden jatuhnya besi kontruksi yang dikerjakan oleh Kontraktor Hutama Karya menyebabkan operasional MRT Jakarta dihentikan sementara hingga penanganan gangguan selesai.
Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Dua petugas berjaga di area insiden besi proyek kawasan Kejaksaan Agung yang jatuh ke jalur MRT di kawasan Blok M, Jakarta, Kamis (30/5/2024). Insiden jatuhnya besi kontruksi yang dikerjakan oleh Kontraktor Hutama Karya menyebabkan operasional MRT Jakarta dihentikan sementara hingga penanganan gangguan selesai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta (Perseroda) telah melakukan investigasi terkait jatuhnya alat berat di lintasan antara Stasiun Blok M BCA-Stasiun ASEAN pada Kamis (30/5/2024) sore. Berdasarkan hasil investigasi sementara, struktur crane dibangun di area insiden tanpa adanya koordinasi terlebih dahulu dengan pihak MRT Jakarta.

Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo mengatakan, berdasarkan hasil investigasi, ditemukan bahwa pada Kamis pukul 16.45 WIB terjadi benturan antara kereta dan material besi yang jatuh tersebut. Benturan itu mengakibatkan gangguan listrik di Stasiun Cipete Raya hingga Stasiun Bundaran HI.

Baca Juga

"Masinis melaporkan bahwa diduga material besi jatuh di petak jalan antaran Stasiun Blok M BCA dan ASEAN dan menimpa kabel listrik," kata dia melalui keterangan, Jumat (31/5/2024).

Menurut dia, pada sekitar pukul 16.54 WIB, MRT Jakarta mengevakuasi seluruh penumpang yang ada di setiap stasiun dan kereta serta menginformasikan kepada publik terkait insiden tersebut. Pukul 17.05 WIB, tim pemeliharaan MRT Jakarta tiba di lokasi dan melaksanakan prosedur pembersihan dan pemeriksaan dampak insiden terhadap sarana dan prasarana MRT Jakarta.

Pratomo menambahkan, pada pukul 20.17 WIB seluruh material besi telah berhasil dibersihkan dari lokasi insiden. Selanjutnya, perbaikan terhadap kabel listrik aliran atas (overhead catenary system), ratangga (rolling stock) terdampak dilakukan.

Selanjutnya, pada pukul 23.13 WIB, pihaknya melakukan prosedur pemeriksaan dan pengujian aliran listrik dilaksanakan untuk memastikan bahwa seluruh aliran listrik telah kembali berfungsi dengan baik. Pada pukul 23.46 WIB, seluruh pengujian terhadap sarana dan prasana terdampak sudah dalam kondisi yang baik. 

 

 

photo
Fakta-fakta Longspan LRT Jabodebek - (Tim infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement