Kamis 30 May 2024 20:40 WIB

Vincent Kompany Ingin Terapkan Ini di Bayern Munchen di Tengah Keraguan Kepadanya

Kompany akan menuntut agresivitas dan keberanian mutlak dari para pemainnya.

Vincent Kompany is presented as the new coach of Bayern Munich, at the Allianz Arena, in Munich, Germany, Thursday, May 30, 2024. Kompany is the unlikely new coach of Bayern Munich after a lengthy search which saw the German club rejected by several top candidates.
Foto:

Kecepatannya dalam mengubah gaya, setelah satu dekade melakukan berbagai hal yang berbeda di bawah asuhan Dyche, sangat menarik perhatian. Itu adalah bukti dari kemampuannya untuk mengelola perubahan bahwa statistik penguasaan bola mereka adalah yang tertinggi sejak catatan Championship dimulai.

Namun, meski telah melakukan investasi besar-besaran di musim panas, timnya tidak mampu beradaptasi dengan Liga Primer. Permainan operan yang terlalu bagus untuk Championship tidak dapat diimbangi oleh kecepatan dan keterampilan tim-tim yang berada di level yang lebih tinggi. Alhasil, kondisi ini segera meruntuhkan kepercayaan diri.

Setelah kekalahan 3-0 di Crystal Palace yang kemudian diikuti dengan kekalahan 2-0 di kandang sendiri dari Bournemouth, eks bintang MU yang jadi pundit sepak bola, Roy Keane, tidak terlalu bersimpati pada tim asuhan Kompany.

"Tahukah kalian, mereka tampil buruk. Mereka sangat mengerikan," kata Keane kepada Sky Sports. "Kita berbicara tentang tim-tim yang memiliki gaya permainan di Championship dan mencoba membandingkannya dengan Premiership, itu seperti kapur dan keju. Itu tidak mungkin.

"Mereka terlihat lemah secara fisik. Gol-gol yang mereka ciptakan, itu adalah hal-hal yang dilakukan anak sekolah. Saya mengagumi para manajer yang memiliki filosofi dan gaya permainan, tetapi Anda harus beradaptasi. Anda harus memberikan diri Anda kesempatan untuk memenangkan pertandingan sepak bola."

Hanya dua tim di Liga Primer yang melakukan lebih banyak kesalahan yang berujung pada tembakan dibandingkan Burnley dan perbedaan dengan sepak bola tanpa risiko di era Dyche menjadi sebuah tongkat untuk mengalahkannya. Ribuan operan yang dilakukan tidak banyak memberikan hasil, hanya mendorong terjadinya lebih banyak kesalahan.

Bagi Kompany, noda degradasi lebih mudah dihapus daripada noda pada gayanya. Langkah ini menunjukkan bahwa para pelatih, seperti halnya para pemain, dapat bergerak naik, terlepas dari hasil yang mereka dapatkan. Bisa jadi, seorang pelatih yang dipertanyakan di Burnley adalah sosok jawaban yang dinantikan Bayern. Hanya Kompany dan waktu yang bisa menjawab itu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement