REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama putra bungsu Presiden RI Joko Widodo, Kaesang Pangarep santer dipublik bakal maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Ia disebut-sebut akan bersanding dengan Budi Djiwandono, keponakan dari capres terpilih Prabowo Subianto di Pilgub DKI Jakarta.
Kaesang yang kini belum berusia 30 tahun diyakini bakal bisa maju setelah putusan Mahkamah Agung (MA) menganulir PKPU soal batas minimal usia calon kepala daerah. Namun tentu tidak mudah bagi Kaesang untuk bisa bersaing di Jakarta.
"Kaesang mungkin salah satu kandidat yang mungkin bisa diharapkan ikut kontestasi Jakarta," kata Peneliti sekaligus CEO Lembaga Survei Proximity Indonesia Whima Edy Nugroho usai merilis survei bertajuk 'Peta Politik Menuju Pemilihan Gubernur Jakarta 2024' di kawasan Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (30/5/2024).
Whima menuturkan perlu melihat terlebih dahulu konstelasi politik yang terus berkembang hingga saat ini. Terutama, mengenai perolehan kursi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai yang dipimpin Kaesang di DPRD Jakarta.
"PSI sekarang kan dapat delapan kursi, artinya masih membutuhkan beberapa partai tambahan untuk mereka berkoalisi. Kalau Kaesang diusung sebagai salah satu kandidat gubenur DKI saya pikir untuk saat ini untuk memenangkan kontestasi ada peluangnya, tetapi mungkin dibandingkan dengan kandidat yang ada sekarang masih di bawah mereka," jelasnya.
Diketahui, berdasarkan survei Proximity Indonesia yang dilakukan pada 16-25 Mei 2024 terhadap 800 responden di Jakarta, nama Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Ridwan Kamil (RK) berada di posisi tiga besar. Hal itu berdasarkan popularitas, tingkat kesukaan, dan elektabilitas.
Anies Baswedan menjadi tokoh yang paling banyak dikenal dengan 95,80 persen, Basuki Tjahaja Purnama /Ahok (95,30 persen), Ridwan Kamil (92,10 persen). Secara tingkat elektabilitas, Anies memdapatkan persentase 18,50 persen, disusul Ahok (14 persen), dan Ridwan Kamil (12,50 persen).
Sementara, nama Kaesang tidak masuk dalam survei lantaran memang belum santer diisukan maju di Pilkada Jakarta saat survei berlangsung.
"Mungkin Kaesang dicalonkan sebagai kandidat calon wakil gubernur misalnya masih lebih memungkinkan dibandingkan kalau dia dicalonkan sebagai calon gubernur. Tapi itu tergantung lagi pada konstelasi partai yang ada kalau misalkan Koalisi Indonesia Maju sepakat utuk mengusung dia sebagai salah satu kandidat gubernur ya mungkin konstelasinya menjadi berubah," tuturnya.
Tapi, Whima melanjutkan, kalau dilihat persaingan saat ini, nama Kaesang tentu kalah dibandingkan dengan tiga nama tokoh yang masuk di jajaran teratas menurut survei.