Rabu 29 May 2024 22:09 WIB

Israel Sebut Pertempuran di Gaza Masih akan Berlangsung 7 Bulan Lagi

Israel klaim menguasai Koridor Philadelpi, wilayah Gaza yang berbatasan dengan Mesir.

Warga Palestina mengungsi dari kota Rafah di Gaza selatan selama serangan darat dan udara Israel di kota itu pada Selasa, (28/5/2024) Waktu setempat. Serangan Israel ke kamp pengungsi Rafah yang menewaskan 45 orang membuat warga Palestina kini memilih mengungsi ke Khan Younis.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Warga Palestina mengungsi dari kota Rafah di Gaza selatan selama serangan darat dan udara Israel di kota itu pada Selasa, (28/5/2024) Waktu setempat. Serangan Israel ke kamp pengungsi Rafah yang menewaskan 45 orang membuat warga Palestina kini memilih mengungsi ke Khan Younis.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Ketua Dewan Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi pada Rabu (29/5/2024) mengatakan bahwa pertempuran di Jalur Gaza akan berlangsung setidaknya sampai 7 bulan lagi. Hanegbi menuturkan bahwa tentara Israel sudah menguasai 75 persen dari apa yang disebut Koridor Philadelphi, yang membentang di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dan Mesir.

“Pertempuran di Jalur Gaza akan berlanjut setidaknya selama tujuh bulan ke depan,” kata Hanegbi seperti yang disiarkan saluran 12 TV Israel dilansir Sputnik, Rabu. 

Baca Juga

Sedikitnya 21 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka per Selasa (28/5/2024) akibat serangan Israel terhadap tenda-tenda pengungsian di area Al-Mawasi di sebelah barat Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, menurut sumber keamanan dan medis Palestina. Sumber keamanan mengatakan kepada Xinhua bahwa artileri Israel mengebom tenda-tenda pengungsian di area Al-Mawasi di tepi pantai barat Rafah.

Al-Mawasi merupakan zona kemanusiaan tempat warga di Gaza sebelumnya mengungsi atas perintah militer Israel. Narasumber medis setempat mengatakan kepada Xinhua bahwa pengeboman Israel mengakibatkan sedikitnya 20 orang tewas, termasuk wanita dan anak-anak, dan puluhan lainnya luka-luka.

Tak hanya itu, sejumlah sumber medis melaporkan bahwa seluruh rumah sakit di Kota Rafah di Jalur Gaza selatan lumpuh, kecuali Rumah Sakit Bersalin Tal Al-Sultan. Sumber tersebut menekankan bahwa hanya Rumah Sakit Bersalin Tal Sultan yang masih berjuang untuk beroperasi dan terus melayani pasien.

Sejak awal penyerangan Kota Rafah, enam rumah sakit tidak dapat beroperasi akibat gempuran Israel yang masih berlangsung hingga kini dan sengaja menargetkan banyak rumah sakit dan pusat pengobatan primer.

 

sumber : Antara, Sputnik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement