Rabu 29 May 2024 01:22 WIB

Investigasi the Guardian dkk Ungkap Rangkaian Upaya Mossad Intimidasi dan Ancam Jaksa ICC

Serangkaian operasi Mossad terhadap jaksa ICC berujung pada kegagalan.

Teror agen Israel, Mossad (ilustrasi)

Pada 2019, ICC mengumumkan bahwa Bensouda memiliki dasar untuk membuka investigasi penuh terhadap dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur. Namun, Bensouda sempat menunda investigasinya, dan meminta ICC untuk membuat sidang awalan untuk membuktikan bahwa ICC memiliki yurisdiksi di Palestina. 

Berdasarkan beberapa sumber the Guardian, pada tahap inilah Cohen meningkatkan upaya pendekatannya terhadap Bensouda agar tidak melanjutkan investigasinya. Antara akhir 2019 dan awal 2021, menurut sumber tadi, setidaknya ada tiga pertemuan terjadi antara Cohen dan Bensouda yang kesemuanya diinisiasi oleh Cohen. Sikap Cohen saat itu dilaporkan sudah mulai membuat khawatir para pejabat ICC.

Pada dua pertemuan terakhir, Cohen bahkan sudah mulai mempertanyakan keselamatan Bensouda dan keluarganya, momen di mana Bensouda kemudian meyakini bahwa Cohen telah mengancam keselamatan dirinya. Dalam suatu kesempatan, Cohen menunjukkan foto-foto suami Bensouda, yang diambil secara rahasia saat Bensouda dan suaminya berkunjung ke London.

Mossad pada 2019 hingga 2020 diyakini secara aktif mencari dan mendapatkan beragam informasi terkait Bensouda dan anggota keluarganya. Mereka bahkan berhasil mendapatkan sekumpulan material penyadapan, termasuk transkrip terkait operasi intelijen terhadap suami Bensouda.

Material-material hasil operasi Mossad itu kemudian digunakan oleh para diplomat Israel untuk 'menjatuhkan' Bensouda. Salah satunya adalah saat Donald Trump masih menjadi Presiden AS.

Pemerintahan Trump pada 2020 pernah menjatuhkan sanksi pembatasan visa terhadap Bensouda. Langkah itu awalnya sebagai aksi balasan terhadap Bensouda yang menggelar investigasi secara terpisah atas dugaan kejahatan perang di Afghanistan.

Namun, Menteri Luar Negeri AS saat itu, Mike Pompeo kemudian menghubungkan sanksi itu dengan kasus Palestina yang sedang diproses oleh Bensouda. Pompeo, tanpa merujuk pada bukti apa pun, menuduh Bensouda, "terkait dengan aktivitas korupsi demi keuntungan pribadi."

Sanksi terhadap Bensouda kemudian dicabut setelah Joe Biden menjadi Presiden AS. Dan pada Februari 2021, pengadilan pendahuluan ICC memutuskan bahwa ICC memiliki yurisdiksi di wilayah Palestina. Beberapa bulan kemudian, Bensouda mengumumkan dimulainya investigasi oleh ICC.

"Pada akhirnya, perhatian utama kami harus pada para korban dari kejahatan, baik dari pihak Palestina dan Israel, meningkat akibat dari siklus kekerasan yang panjang yang menyebabkan penderitaan mendalam dari kedua belah pihak," kata Bensouda saat itu.

Bensouda merampungkan sembilan tahun masa jabatan sebagai kepala ICC pada Mei 2021 dan menyerahkan tongkat estafet investigasi kepada Karim Khan. Peristiwa 7 Oktober dan perang Israel-Hamas kemudian menambah momentum investigasi ICC yang berujung pada putusan surat penangkapan terhadap Netanyahu dkk pada pekan lalu. 

 

photo
Setengah tahun genosida di Gaza - (Republika)

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement