Menurut Dedy, meluasnya virus tersebut karena bangkai ternak kerbau yang terlambat dikubur. Di samping itu, terdapat pemotongan ternak yang sakit di sekitar lokasi kandang, pemindahan ternak dari daerah tertular ke daerah steril, serta lalu lintas penjualan kerbau yang intens.
Karena itu, Dedy mengimbau agar para peternak tetap memvaksinasi ternak mereka serta melakukan tindakan mitigasi supaya penyakit itu tidak menulari ternak lainnya. Ia menyebut, tidak ada efek samping pascavaksinasi.
"Upaya mitigasi di antaranya dengan memaksimalkan kebersihan kandang, menjaga pakan, pemberian multivitamin dan semacamnya untuk meningkatkan data tahan tubuh ternak," kata Dedy.