REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengaku tak ingin masuk terlalu dalam soal namanya yang santer masuk bursa calon ketua umum Partai Golkar. Bahlil mengaku tahu diri soal posisi ketua umum Golkar.
"Enggak lah, ya saya gak tau ya. Saya ini orang kampung. Saya tahu ukuran baju. Ukuran baju saya itu S, kalau pakai XL nanti gak bagus. Jadi kita ngukur baju kita saja," kata Bahlil saat ditemui di kediamannya, Rabu (10/4/2024).
Namun, di Istana, Bahlil sempat bertemu dengan politikus Partai Golkar Idrus Marham dan eks politikus PDIP Maruarar Sirait. Dia mengakui ketika bertemu dengan Idrus Marham, tak mungkin tak berbicara politik.
"Ya ngomong-ngomong ringan. Kalau ada Pak Idrus tidak ngomong politik, itu bukan Pak Idrus namanya," kata Bahlil.
Sedangkan pertemuannya dengan Maruarar, kata Bahlil dirinya sudah kenal lama dengan Maruarar. "Bapaknya dulu jadi anggota DPR mewakili provinsi saya. Jadi saya kenal itu sejak masih mahasiswa, ngomong-ngomong ringan lah, ya canda-canda. Ya biasa omongan-omongan Idul Fitri," kata Bahlil.
Golkar menjadwalkan gelaran munas pada Desember tahun ini. Salah satu agenda dalam Munas Golkar adalah pemilihan ketua umum untuk periode lima tahun ke depan.
Pejawat Ketum Golkar Airlangga Hartarto masih menjadi nama terkuat dalam bursa ketua umum partai berlambang pohon beringin. Sejumlah ketua DPD dan organisasi sayap Golkar telah menyatakan dukungan untuk Airlangga. Mereka juga ingin Airlangga kembali dipilih sebagai ketua umum secara aklamasi.
Meski begitu, sejumlah nama lain muncul di bursa ketua umum Golkar. Ada Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Bahlil Lahadalia.
Ada pula isu Presiden Jokowi menjadi ketua umum Golkar. Putra Jokowi yang baru memenangkan Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, juga sempat diisukan menjadi calon ketua umum Golkar.