Senin 08 Apr 2024 10:48 WIB

Kronologi Kecelakaan Maut Telan 12 Korban Meninggal di Jalur Mudik

Kecelakaan maut ini melibatkan satu bus dan dua minibus.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus raharjo
Kecelakaan bus (ilustrasi)
Foto: EPA/Christian Blom
Kecelakaan bus (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kecelakaan maut terjadi di jalur contraflow di kilometer (KM) 58 Tol Jakarta-Cikampek Senin (8/4/2024). Kecelakaan di jalur mudik ini melibatkan satu bus dan dua minibus. Akibat kecelakaan ini, sebanyak 12 orang meninggal di tempat. 

Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan menuturkan, diduga kecelakaan maut tersebut berawal dari mobil Grandmax yang berada di jalur contraflow arah Cikampek mengalami masalah. Mobil itu berupaya untuk menepi di bahu jalan kanan di jalur B yang mengarah ke Jakarta. 

Baca Juga

Namun, di waktu yang sama ada bus yang dari arah Cikampek tidak bisa menghindar. Sehingga bus tersebut menabrak Grandmax dan langsung terbakar. Kemudian sebuah tabrakan itu mengenai mobil Terios yang juga ikut terbakar. 

"Korban dari bus yang terlibat ini ada 1 luka berat karena bus ya. Kemudian dari kendaraan Terios ada 1 luka ringan. Kemudian dari Grand Max nih kita ada 12 kantong mayat tadi ya yang kita bawa ke RSUD Karawang," tutur Aan, Senin.

Aan menyebut banyak korban tewas karena kendaraan yang terlibat terbakar dan menghanguskan penumpang di dalamnya.  “Jadi kecelakaan yang berakibat korban meninggal dunia dan 2 kendaraan terbakar yang melibatkan 3 kendaraan. TKP ada di KM 58,600 jalur Bandung artinya jalur dari arah Bandung ke Jakarta,” ujar Irjen Aan.

Polisi mengaku belum bisa memastikan penyebab pasti kecelakaan maut ini. Aan menyebut pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kecelakaan. Saat ini pihaknya kepolisian masih melakukan evakuasi korban-korban dan kendaraan terlibat. 

Seluruh korban kecelakaan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang. Kemudian korban-korban yang tewas terbakar akan diidentifikasi oleh Tim DVI. “Sementara untuk penyebab kecelakaan dari sebagainya ini masih kita selidiki ya nanti ada tim olah TKP yang akan datang ke TKP ini,” kata Aan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement