Jumat 05 Apr 2024 19:24 WIB

Momen Serangan Balasan Iran Semakin Dekat Usai Israel Terima Data-Data Intelijen Terbaru

Iran diperkirakan akan meluncurkan rudal jarak jauh, rudal jelajah, atau drone.

Serangan rudal menghancurkan gedung diplomatik Iran di Ibu Kota Suriah, Damaskus, 1 April 2024. Menurut kantor berita Suriah, SANA, Israel melancarkan serangan udara yang menargetkan gedung Konsulat Jenderal Iran di Damaskus.
Foto:

Pakar Timur Tengah di lembaga think-tank Dewan Hubungan Luar Negeri Amerika Serikat, Elliott Abrams meyakini, Iran tidak ingin menggelar perang skala penuh untuk membalas serangan Israel ke kantor konsulatnya di Damaskus, Suriah. Namun, ada kemungkinan Iran akan menyerang kepentingan-kepentingan Israel.

"Saya pikir saat ini Iran tidak ingin perang skala besar Israel-Hizbullah, jadi responsnya tidak akan dalam bentuk aksi besar Hizbullah," kata Abrams merujuk kelompok yang menguasai banyak wilayah di Lebanon dan proksi militer terkuat Iran, Rabu (3/4/2024).

"Mereka memiliki banyak cara untuk merespons, contohnya mencoba meledakkan kedutaan besar Israel," tambahnya.

Selain menyerang kepentingan Israel di luar negeri Iran juga dapat membalas serangan ke kantor konsulatnya di Suriah dengan mempercepat program nuklirnya. Sejak mantan Presiden Amerika Serikat  Donald Trump menarik AS dari perjanjian nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) pada 2018 lalu, Iran sudah kembali mempercepat kemajuan program nuklirnya.

Namun, dua langkah paling dramatis yaitu meningkatkan kemurnian uranium yang diperkaya hingga 90 persen yang dapat digunakan sebagai senjata  atau menghidupkan kembali upaya untuk merancang senjata yang sebenarnya dapat menjadi bumerang dan mengundang serangan Israel atau AS.

"Salah satu dari kedua hal tersebut akan dilihat Israel dan AS sebagai keputusan untuk mendapatkan bom. Jadi mereka benar-benar mengambil risiko besar. Apakah mereka siap untuk melakukannya? Saya rasa tidak," kata sumber yang mengikuti isu ini dengan seksama dan tidak bersedia disebutkan namanya.

Direktur program Timur Tengah di lembaga pemikir CSIS di Washington Jon Alterman, mengatakan ia tidak memperkirakan Iran akan menggelar respon besar-besaran.

"Iran tidak terlalu tertarik untuk memberikan pelajaran kepada Israel daripada menunjukkan kepada sekutu-sekutunya di Timur Tengah mereka tidak lemah," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement