Rabu 03 Apr 2024 06:44 WIB

15 Daerah Ditetapkan BMKG Bertatus Waspada Cuaca Ekstrem, Mana Saja?

Mayoritas wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem.

Sejumlah warga melintasi jalan yang terendam banjir dengan perahu rakit di Kudus, Jawa Tengah (ilustrasi). BMKG menetapkan 15 daerah di Indonesia berstatus waspada cuaca ekstrem.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Sejumlah warga melintasi jalan yang terendam banjir dengan perahu rakit di Kudus, Jawa Tengah (ilustrasi). BMKG menetapkan 15 daerah di Indonesia berstatus waspada cuaca ekstrem.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang. Bahkan, sebanyak 15 daerah di Indonesia ditetapkan berstatus siaga dan waspada oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Dalam laman resmi https://bmkg.go.id/ yang dikutip di Jakarta pada Rabu (3/4/2024) ke-13 daerah berstatus waspada itu meliputi, Sumatra Barat, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Kemudian, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua Barat dan Papua.

Baca Juga

Peringatan dini dampak hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga berpotensi menyasar untuk wilayah Denpasar Bali, Jakarta Pusat, Jambi, Bandung Jawa Barat, Semarang, dan Ambon Maluku. Selanjutnya BMKG memprediksi potensi hujan disertai petir terjadi di Bandar Lampung, Bengkulu, pada pagi-siang hari.

Kemudian kota lainnya, seperti Serang Banten, Yogyakarta, Gorontalo, Semarang, Surabaya diprediksi berawan pada pagi dan malam hari. Sementara untuk wilayah DKI Jakarta sebagian besar hujan berawan – hujan sedang pada pagi hingga siang hari, dan cerah berawan dengan kelembaban 80-90 persen pada malam hari, dengan suhu 24-30 derajat Celsius.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat berujung kebencanaan meningkat di sebagian besar daerah hingga sepekan ke depan dipicu akibat adanya intervensi bibit siklon tropis. Menurut dia, terdapat tiga bibit siklon tropis; Bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P termonitor berada di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia menunjukkan pengaruh terhadap wilayah Indonesia bagian selatan.

Berdasarkan analisis meteorologi diketahui bahwa Bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 30-35 knots (56–65 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 994 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon tropis pada kategori sedang-tinggi.

Selanjutnya, bibit Siklon Tropis 94S memiliki kecepatan angin maksimum 15-20 knots (28-37 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 999.9 hPa, pergerakan ke arah timur-tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis. Begitu pula, Bibit Siklon Tropis 93P memiliki kecepatan angin maksimum 20-25 knots (37-46 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 1003 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement