Senin 01 Apr 2024 10:52 WIB

Pangkogabwilhan III Ultimatum KKB Papua Segera Bebaskan Pilot Susi Air

Penawanan pilot ini justru sangat menghambat transportasi masyarakat Papua.

Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens bersama KKB yang menyanderanya sejak tanggal 7 Pebruari 2023 di wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Foto: Dok. Republika
Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens bersama KKB yang menyanderanya sejak tanggal 7 Pebruari 2023 di wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan) Letnan Jenderal TNI Richard Tampubolon kembali menunjukkan sikap tegasnya kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Bahkan, Richard tak segan mengultimatum KKB untuk segera melepaskan pilot Susi Air, Capt Philips Mark Marthens.

"Segera melepaskan pilot Philips Mark Marthens. Penawanan pilot ini justru sangat menghambat transportasi masyarakat OAP (orang asli Papua) termasuk suplai logistik khususnya distrik terisolir," ujar Richard dalam keterangannya kepada wartawan Senin (1/4/2024).

Baca Juga

Tak hanya itu, jenderal dengan tiga bintang di pundak itu juga meminta KKB menghentikan pembantaian terhadap warga sipil. 

"Hentikan pembantaian terhadap masyarakat sipil yang tidak berdosa dan berhenti memanfaatkan mama-mama, serta anak-anak kecil sebagai pendukung operasi KKB tersebut," tambahnya.

Terakhir, Richard yang merupakan mantan Danjen Kopassus itu mengultimatum KKB untuk berhenti menyerang aparat.

"Saya tegaskan kembali agar KKB mengindahkan apa yang saya sampaikan tersebut, demi terwujudnya tanah Papua sebagai surga dunia yang indah, damai dan maju," kata Richard.

Seperti diketahui, sejak Juli 2023, Richard diangkat sebagai Pangkogabwilhan III. Pangkogabwilhan III sendiri bermarkas di Timika, Papua dan bertugas membawahi wilayah Kepulauan Maluku dan Papua. Dimana tugas utama pangkogabwilhan adalah menyelenggarakan perencanaan, penyusunan dan penyelenggaraan operasi tingkat tastis maupun strategis dalam bentuk operasi gabungan dalam pertahanan negara di wilayahnya.

KKB, lanjut Richard, juga tak henti-hentinya mengganggu dan menyerang aparat yang sedang bertugas di tanah Papua. Hal ini membuat situasi di Papua tak kondusif dan sangat menghambat proses pembangunan untuk kemajuan Papua.

"Rekam jejak kejahatan dan kebiadaban KKB yang tidak berperikemanusiaan sudah tergambarkan dengan jelas. Mulai pembantaian terhadap masyarakat Orang Asli Papua (OAP) maupun masyarakat pendatang yang tidak berdosa serta terhadap aparat yang bertugas membantu masyarakat," tegasnya.

"Bahkan KKB dengan kejamnya menyandera Pilot Susi Air Philips Mark Marthens Warga Negara Selandia Baru yang sudah lebih setahun ini sebagai tawanannya," imbuhnya jenderal bintang tiga yang banyak menjalankan masa penugasan di satuan pasukan elite Kopassus itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement