Sabtu 23 Mar 2024 06:38 WIB

Curhat PSI Gagal Masuk DPR, Grace: Syarat Pemilu Kita Tersulit di Dunia

Grace mengeluhkan tingginya ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Rep: Bayu Adji/ Red: Teguh Firmansyah
 Grace Natalie
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Grace Natalie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) harus puas dengan perolehan suara partainya dalam pemilihan umum (pemilu) 2024. Partai yang dipimpin putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu hanya meraih 4.260.169 suara dari 151.796.631 suara dalam pemilihan legislatif (pileg) DPR 2024 atau 2,80 persen. 

Perolehan suara itu otomatis menggugurkan rencana PSI di bawah kepemimpinan Kaesang Pangarep (PT) untuk melaju ke Senayan. Pasalnya, hanya partai dengan suara minimal 4 persen yang dapat mengirimkan calon anggota legislatif (caleg) ke DPR RI. 

Baca Juga

"Persyaratan untuk jadi peserta pemilu di kita ini tersulit di dunia, memang enggak mudah sih (lolos parlemen)," kata Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie saat mengomentari sulitnya lolos ke Senayan sebagai partai yang relatif baru, Kamis (21/3/2024). 

Persyaratan yang dimaksud Grace tak lain adalah soal ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen suara sah nasional. Bahkan, akibat aturan itu, partai yang sudah sejak lama berdiri seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga tak dapat pergi ke Senayan. 

"Kita lihat PPP, dari saya masih SD aja PPP sudah ada, itu aja enggak lolos. Apalagi buat partai-partai baru di tengah peraturan yang selalu berubah," kata Grace. 

Ia mengatakan, adanya ambang batas itu bertujuan untuk penyederhanaan sistem partai di parlemen. Namun, faktanya penyederhanaan partai tidak kunjung terjadi. Jumlah partai yang mengisi parlemen selalu tinggi, di atas tujuh partai.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement