REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua menteri dari Partai Keadilan Bangsa (PKB) yakni Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (18/3/2024) siang. Momen itu bertepatan pula capres nomor urut 01 Anies Baswedan menyambangi cawapresnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Anies mengonfirmasi bahwa pertemuan itu bukanlah pertemuan yang diadakan secara mendadak. Pertemuan dia dengan Cak Imin -yang adalah Ketua Umum PKB itu- disebut memang kerapkali rutin dilakukan.
"Sebetulnya enggak tiba-tiba, kita ini kan komunikasi terus tiap hari, telepon-teleponan terus, WA-WA (whatsapp)-an terus, cuma kan enggak di-posting di IG (instagram). Kemarin di-posting jadinya kelihatan seperti ketemuan, padahal ketemuannya terus rutin," kata Anies kepada wartawan usia menghadiri acara buka bersama dengan relawan Garda Matahari di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2024).
Diketahui, Anies membagikan momen bertemu dengan Cak Imin di Instagram pribadinya, @aniesbaswedan. Dalam unggahannya, ia membagikan foto bersama Cak Imin sedang duduk di atas motor verspa koleksi Cak Imin. Anies menumpaki verspa berwarna kuning, sedangkan Cak Imin berwarna hijau. Dengan tiga angle foto, Anies dan Cak Imin tampak sama-sama memperlihatkan postur akrab dan raut wajah ceria.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut mengenai pembahasan yang dibicarakan capres/cawapres yang diusung Koalisi Perubahan itu, Anies mengatakan ada banyak hal yang dibahas. Namun dia tidak membeberkan poin pembahasannya.
"Macam-macam lah dibahas. Jadi namanya juga ngobrol, teman-teman (wartawan) juga kalau ngopi kan ngobrol-ngobrol macam-macam kan. Kemarin juga gitu," ujarnya.
Saat disinggung mengenai isu PKB bisa jadi berkoalisi dengan kemungkinan pemenang Pilpres -Prabowo-Gibran- yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM), Anies enggan berkomentar.
"Tanyanya sama Gus Imin, kalau saya kan enggak bisa menjawab itu," kata mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2018-2022 itu.