Selasa 19 Mar 2024 13:11 WIB

Update Banjir di Demak, Ada 22 Ribu Warga Mengungsi

Ada 89 desa yang terdampak dengan 20 ribu KK.

Rep: M Noor Alfian / Red: Agus raharjo
Warga melintasi jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Ahad (17/3/2024). Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan pascahujan deras dari wilayah hulu itu merendam jalan nasional jalur Semarang-Surabaya, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Warga melintasi jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Ahad (17/3/2024). Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan pascahujan deras dari wilayah hulu itu merendam jalan nasional jalur Semarang-Surabaya, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan.

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK–BPBD Kabupaten Demak mengungkapkan setidaknya ada 22 warga yang mengungsi akibat bencana banjir yang melanda. Kepala BPBD Kabupaten Demak, M Agus Nugroho mengatakan dari data terakhir banjir tersebut melanda 11 kecamatan.

Dimana ada 89 desa yang terdampak dengan 20 ribu kartu keluarga (KK). “Yang terdampak kurang lebih 95 ribu jiwa, 20 ribu KK, dan 22 ribu pengungsi,” katanya, Selasa (19/3/2024).

Baca Juga

Selain perumahan warga, Agus mengatakan ada juga lahan pertanian yang terdampak. Ia mengatakan luasannya adalah 451 hektare sawah yang terdampak banjir. 

Di sisi lain, pihaknya mengatakan penyebab utama banjir tersebut bukanlah cuaca ekstrem melainkan tanggul jebol. Ia berharap agar kedua tanggul tersebut agar segera tertutup.

“Penyebab utama banjir di Demak bukan cuaca ekstrim buka El Nino bukan Elnina tapi tanggul jebol yang ada di dukuh Norowito desa Ketanjung kecamatan Karanganyar kabupaten Demak dan di tanggul Lusi desa bugel kecamatan Godong, kabupaten Grobogan. Harapan kami tanggul bisa segera tertutup,” katanya mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement