Selasa 19 Mar 2024 12:59 WIB

Empat Remaja Di Wonogiri Terluka Akibat Terkena Ledakan Saat Merakit Petasan

Satu orang mengalami luka bakar ringan dan rawat jalan.

Rep: M Noor Alfian / Red: Agus raharjo
Ilustrasi Ledakan
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Ledakan

REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI–Empat remaja terluka akibat ledakan bahan petasan yang terjadi di Slogohimo, Kabupaten Wonogiri Ahad (17/3/2024) lalu. Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah melalui Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo membenarkan hal tersebut.

Ia mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Ahad (17/3/2024) sekitar pukul 13.30 WIB di Toko Amel Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri yang mengakibatkan empat orang terluka. “Keempat remaja AA (12 tahun), DA (14), GK (15) dan NM (14) diduga sedang membuat racikan bahan untuk membuat petasan, Namun nahas bahan-bahan tersebut malah meledak," kata Anom saat di konfirmasi, Selasa (18/3/2024).

Baca Juga

Tiga remaja terluka akibat ledakan tersebut saat ini dirawat di RS Dr Moewardi Solo. Sementara satu korban lainnya mengalami luka bakar ringan dan rawat jalan.

Anom menjelaskan kejadian berawal saat keempat remaja warga Desa Bulusari Kecamatan Slogohimo tersebut berkumpul di toko Amel untuk merakit petasan. Dimana ketika AA dan DA meracik bahan dengan mencampur ketiga bahan tersebut diatas pada sebuah cobek untuk ditumbuk. Namun, saat itu juga terjadi ledakan.

Anom juga mengatakan proses olah TKP telah dilakukan Tim dari Brimob Polda Jateng untuk mengungkap penyebab ledakan. Barang bukti yang berhasil diamankan dari lokasi kejadian berupa, serbuk belerang, residu Flash Powder, Residu Black Powder, sumbu api dan 12 kaleng susu.

Selain bahan-bahan tersebut, petugas juga mengamankan barang bukti berupa kepala munthu, lem perekat, pecahan genting, dan pecahan keramik. "Dari keterangan korban bahan-bahan yang meledak tersebut terdiri dari satu paket serbuk belerang, arang, dan kalium nitrat," katanya. 

Dari keterangan keempat remaja tersebut, mereka sedang merakit petasan yang akan mereka ledakkan di persawahan setempat yang bahan-bahannya mereka beli secara online. "Belajar dari kejadian ini, kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak bermain petasan apalagi membuat petasan, karena hal tersebut sangat berbahaya," katanya mengakhiri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement