Senin 18 Mar 2024 06:27 WIB

Proposal 'Realistis' Gencatan Senjata yang Disebut Hamas tak Pantas Ditolak Israel

Hamas telah mengajukan usulan kesepakatan gencatan senjata melalui mediator di Doha.

Seorang warga Palestina mendorong gerobak melewati puing-puing rumah yang hancur setelah operasi militer Israel di kota Khan Younis, Selatan Jalur Gaza.
Foto:

Pada Jumat (15/3/2024) lalu Israel mengatakan akan mengirim delegasi ke Doha, Qatar, tapi tidak mengungkapkan kapan atau siapa yang akan terlibat dalam perundingan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diperkirakan akan mengadakan rapat kabinet keamanan sebelum perundingan. 

Sumber mengatakan kepala intelijen Israel, Mossar, David Barnea, diperkirakan akan memimpin perundingan gencatan senjata dengan mediator saat negosiasi dilanjutkan di Qatar untuk merespon proposal gencatan senjata baru Hamas. Perundingan antara Barnea, perdana menteri Qatar dan pejabat pemerintah Mesir akan fokus pada sisa perbedaan antara Israel dan Hamas, termasuk mengenai pembebasan sandera dan bantuan kemanusiaan.

Barnea diketahui terlibat dalam perundingan dalam kesepakatan sebelumnya. Gencatan senjata pada bulan November disepakati dan berlaku setelah ia berpartisipasi dalam perundingan di Doha. Pertemuan terakhirnya dengan perdana menteri Qatar terjadi pada Januari lalu yang mengarah pada proposal yang kemudian ditolak Hamas. 

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Yordania mengatakan bahwa Yordania dan Amerika Serikat pada Sabtu (16/3/2024) membahas upaya mencapai gencatan senjata yang komprehensif dan segera di Jalur Gaza. Pembahasan tersebut dilakukan dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi dan Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Timur Dekat Barbara Leaf di Amman.

“Perlunya menghentikan perang dan bencana kemanusiaan yang diakibatkannya dan memastikan perlindungan warga sipil dan pengiriman bantuan kemanusiaan yang cukup dan berkelanjutan ke seluruh wilayah Jalur Gaza secara luas, aman, dan tanpa hambatan,” kata Menlu Yordania Ayman Safadi sebagaimana dilaporkan Anadolu, Ahad (17/3/2024).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement