REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi, mengatakan banjir dan longsor yang terjadi di daerahnya pada Kamis (7/3/2024) malam menyebabkan 30 orang meninggal dunia. Paling banyak korban berjatuhan adalah ketika bencana banjir di Kabupaten Pesisir Selatan.
“Lebih kurang 30 jiwa menjadi korban akibat banjir dan longsor. Dari 30 korban jiwa itu, sebanyak 27 orang merupakan warga Pesisir Selatan dan tiga orang di Padang Pariaman,” kata Mahyeldi, Selasa (12/3/2024).
Selain 30 orang meninggal dunia, juga ada dua orang korban luka-luka. Selain itu, pemerintah provinsi juga mendata, sebanyak 871 unit rumah rusak berat, 139 rumah rusak sedang dan 593 rusak ringan.
Kemudian, 51 rumah ibadah terdampak, 23 jembatan rusak, dan dua unit irigasi rusak. Selanjutnya, ada 28 sekolah, 13 ruas jalan, dan 5.550 hektare lahan yang juga terdampak. Ditambah tujuh unit fasilitas umum kantor, satu unit sarana kesehatan dan 1.960 ekor hewan yang terdampak.
Untuk fasilitas umum seperti ruas jalan dan saat ini sudah dapat digunakan kembali. Terutama akses jalan Padang-Bengkulu,
Sementara itu Kepala BNPB Letjen Suharyanto menyerahkan bantuan terhadap lima kabupaten kota yang sudah menetapkan status tanggap darurat. Adapun rincian dari daerah yang sudah menetapkan status tanggap darurat yakni, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat (Pasbar) dan Padang Pariaman.
Ia menegaskan pada kabupaten dan kota yang sudah menetapkan status tanggap darurat agar segera melakukan penanggulangan dalam darurat. “Anggarannya akan dibantu oleh BNPB. Terutama warga yang kehilangan rumah, carikan segera lahan untuk pembangunan rumah relokasi," ucap Suharyanto.