REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI - Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan pembangunan infrastruktur bendungan pengendali aliran sungai di Sumatera Barat (Sumbar) siap dimulai pada tahun 2024 ini. Kepala BNPB Suharyanto saat ditemui di Bukittinggi, Sumatera Barat, Kamis (16/5/2024), mengatakan bahwa pelaksanaan pembangunan bendungan pengendali aliran sungai atau Cek Dam itu akan dilakukan oleh pihak Kementerian PUPR dengan alur koordinasinya bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Dalam perencanaannya, ada sebanyak 25 aliran sungai di Sumatera Barat yang butuh dibangunkan Cek Dam. Pasalnya, menurut analisa dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), daerah itu masuk wilayah rawan mengalami banjir bandang dan lahar dingin Gunung Merapi.
Hal demikian dikarenakan puluhan aliran sungai tersebut semua bagian hulunya berada di wilayah Gunung Marapi yang beberapa bulan lalu erupsi sehingga masih ada endapan material vulkanik pada bagian puncak-lereng.
"Oleh karena itu wilayah sungai tersebut akan dibangunkan Cek Dam. Hasil rapat koordinasi penanganan darurat banjir lahar dingin Gunung Merapi tahun ini minimal ada sebanyak 12 unit infrastruktur Cek Dam yang dibangun," kata dia, seraya menambahkan untuk proses pembangunan terhadap aliran sungai lainnya akan dilakukan pada tahun 2025.
Terkait di mana lokasi sungai yang akan dibangun Cek Dam, ia menyebutkan, masih akan dilakukan pengkajian lebih lanjut antara BMKG, Badan Geologi Kementerian ESDM, dan kepala daerah setempat.
"Intinya ini adalah salah satu upaya mitigasi bencana banjir di Sumatera Barat, semua sudah sepakat tadi, dengan harapan tidak terulang lagi bencana yang sama dengan dampak yang besar di masa depan," ujarnya.