Jumat 08 Mar 2024 17:51 WIB

2.000-an Rumah Terdampak Banjir di Kendari, Tersebar di 10 Kecamatan

Selain banjir, beberapa wilayah di Kota Kendari juga terjadi bencana tanah longsor.

Foto udarasejumlah rumah warga terendam banjir di Kendari, Sulawesi Tenggara (ilustrasi). BPBD Kota Kendari mencatat 2.000 lebih rumah terendam banjir.
Foto: ANTARA FOTO/Andry Denisah
Foto udarasejumlah rumah warga terendam banjir di Kendari, Sulawesi Tenggara (ilustrasi). BPBD Kota Kendari mencatat 2.000 lebih rumah terendam banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menyebutkan 2.198 unit rumah warga terdampak bencana alam banjir di Kota Kendari, pada Rabu (6/2/2024). Kepala BPBD Kota Kendari Fadlil Suparman  mengatakan, berdasarkan data sementara yang dimiliki oleh BPBD Kota Kendari, rumah warga yang terdampak itu terdapat di 10 kecamatan yakni Kecamatan Kendari, Kendari Barat, Mandonga, Puuwatu, Kadia, Wuawua, Baruga, Poasia, Abeli, dan Nambo.

Dia menyebutkan di Kecamatan Kendari Barat terdapat sebanyak 563 rumah, kemudian di Kecamatan Kendari Barat terdapat 561 rumah, Kecamatan Mandonga 230 rumah, Kecamatan Puuwatu 31 rumah, Kecamatan Kadia 129 rumah, Kecamatan Wuawua 566 rumah, dan Kecamatan Baruga 58 unit rumah. "Kemudian di Kecamatan Poasia sebanyak 13 rumah, Kecamatan Abeli 20 rumah, dan Kecamatan Nambo 27 rumah," ujarnya pada Jumat (8/3/2024).

Baca Juga

Selain rumah warga, terdapat juga beberapa fasilitas umum yang terdampak bencana tersebut, di antaranya Lurah Mata, Kecamatan Kendari, satu sekolah, dan satu rumah sakit di Kelurahan Sodohoa, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari. Fadlil mengungkapkan, selain bencana banjir, beberapa wilayah di Kota Kendari juga terjadi bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Kendari dan Kendari Barat.

"Begitu juga untuk pohon tumbang terjadi di beberapa wilayah akibat cuaca yang begitu ekstrem," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa data tersebut merupakan data sementara yang dipegang oleh Pemkot Kendari. Tidak menutup kemungkinan jumlah rumah ataupun kepala keluarga yang menjadi korban bencana alam itu akan bertambah.

"Jumlah itu belum kita validasi lagi, karena untuk di beberapa wilayah itu tertulis sekian, ternyata di lapangan ternyata banyak," kata Fadlil Suparman.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement