Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyoroti kasus bocah 5 tahun berinisial AAMS ditemukan meninggal di Bekasi, Kamis (7/3/2024). Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KPPPA, Nahar mendorong polisi mendalami motif ibu membunuh anaknya sendiri dengan sadis.
"Kasus ini perlu didalami dengan melibatkan ahli untuk mengetahui motif sesungguhnya," kata Nahar kepada Republika, Jumat (8/3/2024).
Nahar menyebut penggalian motif ini berguna untuk memahami faktor penyebab pembunuhan. Nahar mempertanyakan "kesadaran" pelaku saat melakukan tindakan biadab itu.
"Guna mengetahui apakah pembunuhan terhadap anak 5 tahun tersebut dilakukan secara sadar atau ada faktor lain dari pelaku," ujar Nahar.
Nahar menyebut KPPPA telah melakukan penjangkauan ke TKP, berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya dan Polresta bekasi. Kini, adik korban yang masih berusia 2 tahun sudah ada dalam pengamanan Polresta Bekasi dan pendampingan Pemkot Bekasi.
"Sesuai hasil penjangkauan Tim SAPA dengan Kepolisian, kakak dan adiknya (korban) menjadi target pembunuhan ibu kandungnya setelah mendapat bisikan ghoib," ujar Nahar.