REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) dilaporkan mengalami kenaikan secara signifikan dalam sepekan terakhir. Suara partai yang dipimpin putra sulung Presiden Joko Widodo itu kini telah mencapai 3,13 persen, dari semula 2,69 persen secara nasional pada pekan lalu.
Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Simon Lamakadu menolak bahwa kenaikan suara partainya itu disebut tiba-tiba. Menurut dia, proses penghitungan itu dilakukan secara bertahap mulai dari jenjang tempat pemungutan suara (TPS) menggunakan formulir C Hasil plano.
"Menurut saya, tidak tiba-tiba ujug naik. Saya dan temen-kami kami kerja keras untuk PSI dan menurut saya hari ini memang PSI layak untuk dapat 4 persen," kata dia, Senin (4/3/2024).
Ia menambahkan, internal partainya juga yakin bahwa PSI akan melewati ambang batas 4 persen untuk bisa melaju ke Senayan. Apalagi, saat ini proses rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU juga belum selesai 100 persen.
Ketika ditanya mengenai faktor naiknya suara PSI, Simon mengatakan, selama ini seluruh kader partainya telah bekerja keras dan selalu turun ke warga. "Jangan lupa Jakarta hari ini kontributor terbesar untuk PSI. Kemudian juga, kehadiran ketum kami yang baru, Mas Kaesang itu juga memberi dampak signifikan untuk kenaikan (suara) PSI," ujar dia.
Menurut Simon, Kaesang merupakan sosok yang selalu turun ke seluruh wilayah Indonesia. Ia menilai, hal itu membuka ruang kepada masyarakat untuk lebih mengenal PSI.
"Saya percaya sih, suara kami akan ada di 4 persen untuk lolos ke Senayan. Jadi itu tidak turun dari langit, itu suara kerja keras dari teman-teman PSI, pengurus dan kader-kadernya," kata dia.