Feri menyatakan, di berbagai negara, konsep makan siang gratis untuk anak sekolah adalah kebijakan yang sudah lazim. Menurut dia, semua pihak perlu memperhatikan negara yang sudah menerapkannya dan menghindari masalah yang potensial dari kebijakan makan siang gratis di sekolah.
Semua pihak harus hati-hati dan tidak gegabah. "Misal, India setelah menerapkan program makan siang gratis, berhasil menurunkan angka stunting hinggai 22 persen dalam 11 tahun. PDB per kapita dari 442 dolar menjadi 2.238 dolar, dan pertumbuhan PDB dari 0,24 persen menjadi 9,05 persen," ucap Feri.
Dia melanjutkan, program semacam itu juga bisa gagal. Sebagai contoh, di Amerika Serikat awal 2020, program makan siang gratis di sekolah tidak berhasil bukan karena pandemi Covid-19. Melainkan, kata Feri, karena para siswa tidak mengambil jatah makan siang gratis.
"Ternyata label makan siang gratis hanya untuk orang miskin, membuat anak-anak memilih tidak makan dan program ini ditutup di beberapa sekolah. Tentunya ini harus bisa kita hindari jika program ini dijalankan nanti," ucap Feri.