Jumat 01 Mar 2024 23:33 WIB

Jambi Bakal Pasok Cabai dari Jawa Pertengahan Maret, Masyarakat Diminta tak Khawatir

Masyarakat Jambi diimbau tidak khawatir karena cabai akan disuplai dari Jawa.

Cabai (ilustrasi). Provinsi Jambi siap memasok cabai merah dari Jawa pada pertengahan Maret 2024.
Foto: Republiika/Alfian Choir
Cabai (ilustrasi). Provinsi Jambi siap memasok cabai merah dari Jawa pada pertengahan Maret 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Provinsi Jambi siap memasok cabai merah dari Jawa pada pertengahan Maret 2024. Ini dilakukan untuk menambah stok cabai pada Ramadhan.

Kepala Pasar Angso Duo Kota Jambi Purnomo Sidi mengatakan masyarakat sebaiknya tidak khawatir karena cabai disuplai dari Jawa. "Menjelang Ramadhan masyarakat tidak perlu khawatir untuk cabai ada panen di Jawa awal Maret dan pertengahan Maret sudah masuk cabai dari Jawa," kata dia, Jumat (1/3/2024).

Baca Juga

Harga cabai merah di pasar Angso Duo pada hari ini mencapai Rp 65 ribu per kilogram. Meski terbilang masih tinggi namun harga ini mengalami penurunan dibandingkan Kamis (29/2/2024) yang mencapai Rp70 ribu per kg.

Dia menerangkan tingginya harga cabai merah karena pasokannya yang menipis. Di Pasar Angso Duo harga cabai masih Rp 65 ribu per kg, cabai rawit hijau Rp 34 ribu per kg, cabai rawit merah Rp 30 ribu per kg, bawang merah Rp 26 ribu per kg dan bawang putih Rp 30 ribu per kg.

Pemerintah Kota Jambi sebelumnya menandatangani perjanjian kerja sama dengan produsen cabai yang ada di Kabupaten Sleman dan Purworejo. Pejabat Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih menegaskan pada 7 Maret 2024, Pemkot Jambi siap berbelanja cabai di daerah produsen untuk dibawa ke Jambi dengan subsidi ongkos angkut dari Bank Indonesia agar saat dipasarkan di Jambi harganya tetap seperti harga di petani.

Langkah itu dilakukan pemerintah agar harga cabai di Kota Jambi terus terkendali terutama selama Ramadhan. Kepala BPS Provinsi Jambi Agus Sudibyo menyebutkan bahwa komoditas cabai masih berpengaruh terhadap inflasi karena seluruh wilayah penghasil cabai terdampak banjir. 

“Cabai baik cabai rawit maupun cabai merah biasa, itu memang secara nasional tinggi harganya karena mayoritas daerah penghasil cabai terdampak banjir,” kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement