Selasa 27 Feb 2024 14:20 WIB

Peringatan Waspada Puting Beliung pada Maret-April dari Kepala BMKG

“Kemungkinan untuk terjadi puting beliung ini masih terjadi selama Maret-April."

Sejumlah bangunan mengalami kerusakan parah bahkan di antaranya rata dengan tanah tersapu angin puting beliung di Dusun Bojong Bolang, Desa Sukadana, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Kamis (22/2/2024). Menurut badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, dalam peristiwa itu ribuan masyarakat terdampak di wilayah Sumedang dan Kabupaten Bandung.
Foto:

Imbauan juga dikeluarkan oleh BMKG Kelas I Juanda, Surabaya yang mengingatkan potensi cuaca ekstrem melanda sejumlah daerah di Jawa Timur hingga 3 Maret 2024. Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan mengingatkan, cuaca ekstrem tersebut berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.

Taufiq menjelaskan, potensi cuaca ekstrem muncul mengingat wilayah Jawa Timur saat ini berada pada puncak musim penghujan. Dimana suhu muka laut di perairan Jawa Timur yang hangat, ditambah pola pertemuan angin di sepanjang wilayah, serta didukung kondisi atmosfer yang labil dan lembab mulai lapisan bawah hingga atas.

"Situasi ini menyebabkan penumpukan massa udara basah, sehingga terbentuk awan-awan konvektif yang masif di wilayah Jawa Timur," kata Taufiq, Selasa (27/2/2024).

Taufiq menjabarkan sejumlah daerah di Jawa Timur yang perlu meningkatkan kewaspadaan. Yaitu Kabupaten Bangkalan, Banyuwangi, Kota Batu, Kota Blitar, Bojonegoro, Gresik, Jombang, Kota Kediri, Lamongan, Lumajang, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Magetan, Kota Malang, Kota Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pamekasan, dan Kota Pasuruan. 

Kemudian Kabupaten Ponorogo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Blitar, Bondowoso, Jember, Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Pacitan, dan Kota Probolinggo.

Taufiq mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem tersebut. Terutama wilayah dengan topografi curam, bergunung, atau area tebing diharapkannya lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem.

"Ya seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jika wilayah tersebut terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dengan durasi waktu yang panjang," ujarnya.

Taufiq juga mengimbau masyarakat yang berkendara untuk mewaspadai  jalanan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang saat hujan lebat. Ia juga meminta masyarakat untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui berbagai platform yang disediakan BMKG Juanda.

 

photo
Cara menghadapi cuaca panas yang semakin hari semakin ekstrem. - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement