Ahad 25 Feb 2024 08:45 WIB

BMKG Analisis Penyebab Angin Puting Beliung Marak di Jabar

BMKG menganalisis penyebab angin puting beliung yang marak di Jawa Barat.

Sejumlah bangunan mengalami kerusakan parah bahkan di antaranya rata dengan tanah di Kabupaten Sumedang. BMKG menganalisis penyebab angin puting beliung yang marak di Jawa Barat.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Sejumlah bangunan mengalami kerusakan parah bahkan di antaranya rata dengan tanah di Kabupaten Sumedang. BMKG menganalisis penyebab angin puting beliung yang marak di Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Angin puting beliung di Kampung Citawa, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung merusak sejumlah bangunan rumah pada Sabtu (24/2/2024) sore. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkap penyebabnya.

Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat yang  mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Kondisi tersebut selaras dengan kelembapan udara di lapisan 850-500 mb sangat basah yaitu berada pada rentang antara 65-95 persen.

Baca Juga

Selain itu, fenomena Ex TC Lincoln masih terpantau di Samudra Hindia bagian Tenggara, selatan Bali. Terpantau juga sirkulasi siklonik di Pulau Sumatera  mengakibatkan pertemuan angin (konfluensi) di sepanjang Pulau Sumatera bagian selatan hingga ke Pulau Jawa termasuk Jawa Barat.

Ia melanjutkan belokan (shearline) di Samudra Hindia bagian barat hingga selatan Jawa Barat. Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan di sekitar wilayah konfluensi dan belokan angin.

"MJO berada pada kuadran 3 (kurang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia), Gelombang tipe Kelvin aktif disekitar Sumatera bagian selatan, Selat Sunda hingga Laut Jawa Bagian barat," kata dia melalui keterangan resmi, Ahad (25/2/2024).

Peningkatan awan...

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement