Kamis 22 Feb 2024 13:24 WIB

Tornado di Rancaekek Bandung Mirip dengan di Amerika Serikat, Ini Penjelasannya

Anomali cuaca akibat perubahan iklim menjadi penyebab terjadinya tornado Rancaekek.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Kondisi pemukiman warga yang rusak berat pascaputing beliung di wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis (22/2/2024).
Foto:

Menurutnya, efek tornado beda dengan puting beliung. Tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas. Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam. "Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat 56 km/jam. Sudah pernah lihat film Twister 1996?"

Selain itu juga dari sisi durasi, dalam kasus puting beliung yang biasa terjadi di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit itu pun sudah sangat lama. "Hanya ada satu kasus yg tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement