Ahad 22 Dec 2024 00:03 WIB

Bentrok Terjadi Antara Warga Rempang dan Pekerja PT MEG, Ini Kronologinya Versi Polisi

Bentrok terjadi pada Selasa (17/12/2024) mengakibatkan sejumlah orang luka-luka.

Foto udara pembangunan rumah warga terdampak Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City di kampung Tanjung Banun, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (2/10/2024). Badan Pengusahaan (BP) Batam menyebutkan sebanyak tiga dari 189 keluarga yang direlokasi setuju untuk pindah ke hunian baru.
Foto: ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Foto udara pembangunan rumah warga terdampak Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City di kampung Tanjung Banun, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (2/10/2024). Badan Pengusahaan (BP) Batam menyebutkan sebanyak tiga dari 189 keluarga yang direlokasi setuju untuk pindah ke hunian baru.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Bentrok terjadi antara warga Kampung Sembulang Hulu, Pulau Rempang-Galang, Kepulauan Riau dengan pekerja PT MEG pada Selasa (17/12/2024) dan mengakibatkan sejumlah orang terluka. Kepala Kepolisian Sektor Galang Iptu Alex Yasral menjelaskan kronologi peristiwa bentrokan itu bermula ketika seorang pekerja PT MEG mencoba mengamankan sebuah spanduk yang dipasang warga setempat.

"Spanduk tersebut berisi penolakan terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City," kata Alex.

Baca Juga

Tindakan pengamanan yang dilakukan pekerja PT MEG itu menimbulkan ketegangan di kalangan warga yang merasa keberatan dengan tindakan tersebut. Warga pun merespons tindakan itu dengan mengamankan pekerja PT MEG tersebut dan menahannya selama beberapa jam dengan cara mengikatnya dengan tali.

Para pekerja PT MEG lainnya melaporkan insiden tersebut ke Polsek Galang, berharap agar kejadian tersebut dapat segera dilerai dan diselesaikan secara damai. "Sudah ada upaya komunikasi dari Polsek Galang yang turun ke tempat kejadian, namun proses perundingan tidak membuahkan hasil dan pihak yang ditahan tetap tidak dilepaskan,” katanya.

Keadaan tersebut membuat ketegangan antara warga dengan pekerja PT MEG semakin meningkat. Alex mengatakan, pihaknya langsung melakukan upaya negosiasi setelah mendapatkan informasi terkait peristiwa tersebut. Negosiasi dilakukan sebanyak dua kali, namun tidak ada kesepakatan antara kedua belah pihak, yang akhirnya terjadi bentrok fisik antara warga dan pekerja.

"Bentrokan mengakibatkan beberapa orang terluka, yakni satu orang dari PT MEG dan empat orang dari warga," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement