REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menilai tidak diperlukan adanya Kabinet Transisi dalam peralihan kekuasaan dari Presiden Jokowi ke Prabowo Subianto.
“Menurut saya tidak perlu ada semacam kabinet transisi, seperti pada masa peralihan dari Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) ke Pak Jokowi. Kan tidak ada sesuatu yang baru sekali,” kata Ray Rangkuti.
Dijelaskannya, Prabowo merupakan bagian dari pemerintahan yang sudah berjalan. Termasuk selama ini menegaskan akan melanjutkan program yang sudah ada.
Namun jika memang dirasa ada kebutuhan teknis dalam pembentukan kabinet baru, menurut Ray Rangkuti, hanya dibutuhkan tim kecil yang melakukan hal-hal teknis. “Fungsinya hanya untuk konsolidasi. Jadi hanya tim kerja bukan tim pemikir, seperti masa peralihan dari SBY ke Jokowi,” ungkap dia.
Untuk program-program kerja, lanjut Ray, tidak dibutuhkan lagi tim. Sebab, tidak ada hal baru. “Hal baru kan misalnya cuma soal makan siang gratis dan pemberian susu,” jelas Ray. Tim teknis ini, lanjut dia, hanya dibutuhkan untuk hal-hal yang sifatnya teknis, bukan gagasannya.